JAKARTA, KOMPAS.TV - Bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ternyata justru turun di saat bunga simpanan dan bunga kredit perbankan naik, seiring langkah yang dilakukan Bank Indonesia (BI). Seperti diketahui, sepanjang 2022 BI telah beberapa kali menaikkan bunga acuan hingga kini berada di level 5,5 persen.
Mengutip dari Kompas.id, Selasa (10/1/2023), rata-rata suku bunga deposito 1 bulan meningkat dari 2,86 persen pada Juli 2022 atau sebelum terjadi kenaikan suku bunga acuan, menjadi 3,7 persen per November 2022.
Begitu juga suku bunga seluruh jenis kredit, yakni kredit investasi, kredit modal kerja dan kredit konsumsi yang semuanya ikut naik.
BI mencatat, bunga kredit konsumsi sudah naik sebesar 181 basis poin (bps), diikuti oleh suku bunga jenis kredit modal kerja dan kredit investasi masing-masing sebesar 24 bps dan 15 bps.
Baca Juga: Meski Tak Sampai Rp1 Juta, Utang Paylater-Pinjol Bisa Hambat Pengajuan KPR
Di sisi lain, berdasarkan data asesmen transmisi suku bunga kebijakan yang dirilis BI, bunga KPR justru turun 5 basis poin dari 5,61 persen pada Juli 2022 menjadi 5,56 persen pada November 2022.
"Menurunnya bunga KPR di tengah tren kenaikan suku bunga terjadi karena perbankan berupaya mendorong pertumbuhan KPR yang sempat melambat pada triwulan II-2022," tulis laporan BI yang dikutip Kompas.id.
"Selama periode tersebut, pertumbuhan KPR sempat melambat dari 10 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi 7 persen," kata laporan tersebut.
Salah satu bank yang belum menaikkan bunga KPR nya adalah Bank BRI, yang merupakan bank terbesar di Indonesia dari sisi aset.
Baca Juga: KPR vs Sewa Rumah! | Gaji UMR Juga Bisa Nyicil Rumah | TEMAN BICARA
Sekretaris Perusahaan Bank BRI Aestika Oryza Gunarto menyatakan, saat ini suku bunga KPR bank BRI mulai dari 2,77 persen tetap selama setahun, hingga 4,97 persen tetap selama lima tahun.
Ia mengatakan, secara teknis, penyesuaian suku bunga kredit tidak bisa dilakukan serta merta begitu suku bunga acuan berubah.
"Hal tersebut dikarenakan berbagai faktor, diantaranya faktor likuiditas serta struktur simpanan dan pinjaman yang berbeda beda antar masing-masing bank,” kata Aestika kepada Kompas.id.
Sementara itu, Ekonom dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Ryan Kiryanto menilai, tren menurunnya suku bunga KPR juga disebabkan stimulus dari BI untuk memudahkan penyaluran KPR.
Baca Juga: Begini Cara Amankan Aplikasi BRIMo Saat Ponsel Hilang, Agar Dana Tetap Aman
Pemerintah juga memberikan stimulus untuk memenuhi pembangunan rumah baru minimal satu juta unit per tahun.
”Saat ini, juga ada subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah atau MBR untuk memiliki rumah,” ucap Ryan.
Ia juga memprediksi, suku bunga acuan BI akan menurun mengikuti pergerakan inflasi yang kian melandai. Ini akan membuat ke depannya bunga KPR akan kian rendah.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.