Libur Nataru Tak Harus ke Luar Negeri, Pemerintah Siapkan Paket Wisata Dalam Negeri

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif meluncurkan program 100 paket wisata nusantara atau disebut ‘100 PAK WISNU’ menjelang libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.

Menteri Parekraf Sandiaga Uno mengatakan, program ini bertujuan meningkatkan jumlah pergerakan wisatawan nusantara yang pada 2023 ditargetkan mencapai 1,2 hingga 1,4 miliar pergerakan atau perjalanan.

“Momentum libur Natal dan Tahun Baru dirasa sangat tepat untuk mengajak masyarakat Indonesia berlibur. Mengingat, saat ini pergerakan wisatawan nusantara sedang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya,” jelasnya saat "The Weekly Brief With Sandi Uno” di Jakarta, Selasa (6/12/2022), dikutip dari Antara.

Lebih lanjut, Sandiaga menuturkan program ‘100 PAK WISNU' menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo untuk berwisata di #IndonesiaAja. Hal ini tentunya diharapkan akan menambah khazanah untuk berwisata jelang liburan Nataru yang biasanya diisi untuk berwisata ke luar negeri.

Tiap provinsi siapkan 3 paket wisata

Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini mengatakan bahwa pihaknya berkoordinasi dengan dinas pariwisata di 34 provinsi tanah air agar masing-masing provinsi mengirimkan tiga paket wisata terbaik.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang hingga 9 Januari 2023, yang Mau Liburan Nataru Simak Aturannya

Setiap paket yang ada bakal dipromosikan ke dalam program ‘100 Pak Wisnu’ melalui official web promosi pariwisata Indonesia bernama www.indonesia.travel.

“Program ini diharapkan dapat menambah informasi mengenai paket wisata untuk liburan natal dan tahun baru serta dapat menambah pergerakan wisatawan nusantara,” tuturnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menuturkan, Provinsi Jawa Tengah memiliki hampir 300 paket wisata ditambah dengan event-event menarik. Di antaranya event Borobudur Marathon dan Trail Run Sikso Rogo di Lereng Gunung Lawu.

Kemudian, yang menarik lainnya dengan potensi pergerakan wisatawan yang besar yaitu ziarah atau wisata religi,

“Bisa dimulai dari beberapa tempat Sunan Gunung Jati, Semarang, Cirebon, kembali ke Semarang, Ziarah Wali Songo. Sebenarnya tempat ziarah atau religi ini tidak kalah apalagi bertepatan dengan acara shalawatan, ini momentum yang paling bagus untuk bisa keluarkan dan promosikan wisata-wisata di Tanah Air,” ungkapnya.