JAKARTA, KOMPAS.TV- Indonesia tengah bersiap untuk memamerkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), khususnya kepada Presiden China Xi Jinping. PT Kereta Cepat China Indonesia (KCIC) sudah melakukan uji coba beroperasi di atas rel pada Rabu (9/11/2022) lalu.
Kegiatan hot-running test pada sistem katenari (catenary system) itu ditandai dengan keberangkatan kereta rel listrik (electric multiple unit/EMU) buatan China secara perlahan dari Stasiun Tegalluar di Bandung.
Uji kelayakan ini bertujuan untuk memastikan bahwa peralatan catu daya kereta cepat telah memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk melakukan serangkaian uji coba gabungan nantinya. Ini kali pertama EMU yang tiba di Indonesia pada 1 September lalu, muncul di lintasan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry menyatakan, KCJB semakin siap untuk tampil pada gelaran G20 Showcase pada 16 November 2022.
Baca Juga: Biaya Kereta Cepat Bengkak Jadi Rp112 T, Butuh Tambahan Duit Negara kalau Mau Selesai 2023
“Semua persiapan berjalan dengan baik. Kami akan melakukan rangkaian pengujian secara simultan sejak 9 November untuk memantapkan persiapan menuju G20,” kata dia seperti dikutip dari Antara, Kamis (10/11).
Ia menjelaskan, setelah melalui proses panjang mulai dari pengiriman dari China, lalu pengiriman via darat dari Jakarta, seluruh EMU KCJB dan CIT sudah tersambung dan siap menjalani rangkaian pengujian.
"EMU dan CIT KCJB saat ini sudah singgah di Depo Tegalluar dalam kondisi siap uji,” ujarnya.
Di Tegalluar, instalasi sistem kelistrikan untuk stasiun dan depo pun sudah rampung. Begitu juga dengan instalasi Listrik Aliran Atas (LAA) yang akan digunakan untuk kebutuhan operasional KCJB pada G20 Showcase.
Baca Juga: Rekor 10 Kereta Cepat Paling Kencang di Dunia, Cina Tak Kalah Jauh dari Jepang
“Kebutuhan listrik Alhamdulillah sudah ada baik di stasiun, depo ataupun di lintasan yang digunakan untuk uji dinamis nanti,” tambahnya.
Di lintasan track laying activity dari Depo Tegalluar sampai DK 127+134 telah rampung untuk kedua arah. Lintasan inilah yang nanti digunakan untuk kebutuhan uji dinamis.
“Kereta, lintasan, dan berbagai elemen penunjangnya sudah siap. Saat ini fokus kami melakukan berbagai pengujian secara bertahap untuk G20. Baik itu pengujian fitur kereta ataupun sarana perkeretaapian. Tentu saja kami harapkan semuanya berjalan lancar tanpa kendala,”
tuturnya.
Nantinya proses uji dinamis KCJB akan disaksikan oleh Presiden Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping melalui telekonferensi. Dalam G20 Showcase nanti, keduanya akan melihat kecanggihan rangkaian CIT dan melihat proses uji dinamis berlangsung.
“Karena uji dinamis akan disaksikan secara live melalui telekonferensi, kami juga sedang menyiapkan jaringan agar agenda live streaming uji dinamis KCJB dapat berjalan lancar," ujar Rahadian.
Baca Juga: Dirut KCIC Akui Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Baru Balik Modal Setelah 38 Tahun
Tadinya, Jokowi dan Xi Jinping dijadwalkan akan melihat uji dinamia kereta cepat secara langsung. Namun, akhirnya diputuskan akan dilakukan secara virtual.
"Ini masalah mengatur waktu, karena dua-duanya sibuk. Kan setelah ini ada KTT APEC di Bangkok," kata Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo, dalam Rapat Dengar Pendapat di Komisi VI DPR, Rabu (9/11).
"Sehingga untuk mempermudah semuanya kita lakukan skenario kedua kita lakukan streaming live dari Tegalluar uji coba operasional kereta ke Kopo 16 km, disaksikan langsung Jokowi dan Xi dari KTT di Bali," lanjutnya.
Sementara itu, pemerintah China menyambut positif tahap uji coba rangkaian kereta api cepat Jakarta-Bandung yang dikirimkan dari China pada September 2022.
"Keberhasilan uji coba ini merupakan langkah maju dalam persiapan pengoperasian kereta cepat Jakarta-Bandung," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian di Beijing, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Soal Kereta Cepat yang Diperpanjang hingga Surabaya, Luhut: akan Membuat Indonesia Lebih Efisien
Menurut dia, kereta cepat Jakarta-Bandung merupakan proyek kerja sama berkualitas tinggi antara China dan Indonesia dalam kerangka Prakarsa Sabuk Jalan (Belt and Road Initiative/BRI).
"Ini juga merupakan bentuk kerja sama yang saling menguntungkan antara Chna dan tetangganya berdasarkan prinsip konsultasi ekstensif, saling berkontribusi, dan membawa manfaat bersama," ujar Zhao.
Dengan kecepatan yang dirancang hingga 350 kilometer per jam, kereta cepat Jakarta-Bandung yang dibangun dengan teknologi China itu akan memangkas waktu perjalanan dari lebih dari tiga jam menjadi hanya sekitar 40 menit.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.