KOMPAS.TV – Danau Matano yang berlokasi di Desa Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan merupakan danau terdalam di Asia Tenggara.
Dengan pemandangan yang asri dan udara yang segar, danau ini berlokasi sangat dekat dengan area pertambangan nikel. Meski demikian, area danau masih terjaga dengan sangat baik.
Untuk sampai ke Sorowako, dibutuhkan perjalanan selama 45 menit menggunakan pesawat terbang dari Makassar. CEO PT Vale Indonesia Tbk Febriany Eddy menjelaskan lebih detail terkait pemandangan Danau Matano yang memiliki air jernih sekaligus menenangkan.
Febriany mengatakan, selama 54 tahun, pabrik pengolahan PT Vale telah berada di dekat Danau Matano. Perlu diingat, pertambangan berkelanjutan tidak hanya sebatas menggali dan menimbun, tetapi perlu melalui proses yang panjang.
PT Vale merasa memiliki tanggung jawab moral atas sumber daya alam berupa nikel dan kelestarian keindahan area sekitar, termasuk danau ini.
Siapa saja dapat melihat langsung air danau ini yang merupakan bekas air tambang dan telah dikelola dengan treatment khusus hingga menjadi jernih.
Faktanya, Danau Matano merupakan salah satu danau purba di Indonesia dan termasuk ke dalam 15 danau prioritas nasional. Selain itu, PT Vale juga memastikan pemeriksaan air danau sesuai standar atau memenuhi compliance dari pemerintah.
Di Danau Matano, terdapat juga beberapa spot diving, salah satunya disebut One Te’engka.
Pada spot ini, pengunjung akan dimanjakan dengan tebing bawah danau dan akar pohon yang tumbuh sampai ke bawahdasar danau. Di balik tebing-tebing tersebut, hidup juga hewan endemik seperti ikan hingga kepiting.
Pengunjung pun akan dibuat nyaman saat menyelam di air yang sejernih kaca sambil melihat ikan yang berenang ria. Danau ini seakan-akan dapat berbicara dan berkata, “Jangan lupa kembali, ya!”
Tidak jauh dari One Te’engka, terdapat gua air yang hanya bisa dimasuki dengan cara berenang melalui mulut gua. Jika air sedang mengalami pasang, mulut gua akan tertutup sendirinya oleh air danau Danau Matano.
Interior gua air terdiri stalaktit dan stalagmit. Uniknya, di atas gua terdapat lubang yang dapat didaki melalui jalur kecil di luar gua.
Selain diving dan gua air, di Danau Matano ini, pengunjung juga bisa melakukan aktivitas watersport, salah satunya bermain kano. Sambil bermain kano, pengunjung juga dapat melihat panorama Danau Matano yang menarik. Hamparan luas membuatnya seperti lautan dengan daratan berbukit di sisi lainnya.
Pengunjung juga dapat mendatangi salah satu spot wisata di pesisir Danau Matano, yakni Laa Waa River Park. Keunikan dari River Park ini adalah pertemuan air sungai dan air danau, sehingga pengunjung dapat merasakan air hangat dan dingin di spot ini.
PT Vale turut andil dalam pengembangan Laa Waa River Park dan berkolaborasi dengan Dinas Pariwisata Luwu Timur. Di sini, pengunjung dapat melakukan camping, santai di hammock, dan tentunya bisa river tubing.
Salah satu destinasi wisata lain yang juga berada di Desa Matano adalah Bura-Bura. Konon, bila menyebut “bura-bura” di tempat ini lalu seketika air dan kolamnya mengeluarkan gelembung udara, menandakan orang yang baik.
Tidak hanya air danau yang bersih, kualitas udara di sekitar area pertambangan juga sangat terjaga. Abu Ashar, selaku Deputy Chief Operating Officer (COO) PT Vale Indonesia Tbk yang juga merupakan putra lokal Luwu Timur menjelaskan lebih jauh mengenai Sorowako Golf Club.
Lapangan golf yang terletak di area tambang memiliki udara jernih sebagai bentuk kepedulian PT Vale Indonesia Tbk. Beberapa tahun terakhir, PT Vale memang berinvestasi besar di bidang lingkungan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.