JAKARTA, KOMPAS.TV – Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ditegaskan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan rampung dan mulai beroperasi pada pertengahan 2023.
Tes dinamis (dynamic test) akan dilakukan bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia pada pertengahan November.
"Nanti tanggal 16 (November) ada dynamic test. Dari Bali akan dynamic test dan itu Juni-Juli tahun depan kita sudah comissioning," kata Luhut, Jumat (28/10/2022), dikutip dari Antara.
Luhut menambahkan masalah pembengkakan biaya (cost overrun) telah selesai. Pembengkakan biaya terjadi karena masalah teknis, yaitu kerusakan tanah.
"Cost overrun kita sudah selesaikan. Sebenarnya cost over banyak akibat kerusakan tanah, memang goyang. Ada tiga tunnel saya kira yang terganggu, tapi saya kira sekarang sudah selesai," jelasnya.
Ia pun berharap jadwal rampung dan beroperasinya proyek transportasi massal itu tidak molor lagi.
"Ya kita lihat semua. Mundur ini kemarin betul-betul banyak masalah teknis," katanya.
Diketahui, proyek kereta cepat ini seharusnya rampung pada 2019. Namun, dalam perjalanannya biaya pembangunan pun membengkak sehingga perlu disuntik APBN.
Baca Juga: Kereta Cepat bakal Diperpanjang hingga Surabaya, dari Mana Uangnya?
Biaya pembangunan mega proyek infrastruktur itu menurut rencana hanya sebesar 6 miliar dollar AS sesuai perhitungan pihak China.
Namun mengalami pembengkakan biaya menjadi 8 miliar dolar AS atau setara Rp114 triliun, bahkan perhitungan lainnya, investasinya bisa bengkak lagi mencapai Rp118 triliun.
Adapun, terkait rencana kereta cepat Jakarta-Bandung yang akan berlanjut hingga Surabaya, Jawa Timur, menurut Luhut, hal itu akan mendukung efisiensi Indonesia karena kereta cepat dari Jakarta hingga Surabaya akan bisa ditempuh hanya dalam waktu empat jam.
Tetapi, ia belum menyebut secara gamblang investor mana yang akan menggarap proyek tersebut. Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung digarap oleh China.
Baca Juga: Menhub: Kereta Cepat Jakarta-Surabaya akan Dibangun, Waktu Tempuh Jadi Hanya 4 Jam
"Kalau nanti pemerintah yang akan melanjutkan ini, kalau sudah jadi sampai ke Surabaya, saya kira akan membuat Indonesia lebih efisien. Ya nanti kita lihat saja, kalau kita sudah nyaman dengan ini (investor kereta cepat Jakarta-Bandung), ngapain ganti-ganti kan. Ganti istri juga kita enggak mau," tandas Luhut.
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.