JAKARTA, KOMPAS.TV - Pembengkakan biaya alias cost overrum Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) diketahui mencapai Rp16,7 triliun. Terkait hal ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pun turut angkat bicara.
"Cost overrun itu kalau dihitung total masih lebih murah dibangun hari ini. Karena harga baja naiknya luar biasa, dan juga yang lain-lainnya juga naik," kata Erick di kantornya, Rabu (19/10/2022), dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, pembangunan sudah berjalan dan sudah dimaksimalkan. Ini nantinya bisa menghemat pengeluaran BBM masyarakat. Mengingat, Jakarta-Bandung yang biasanya memakan waktu berjam-jam nantinya hanya 36 menit.
Meski demikian, Erick tidak merinci nominal atau pinjaman untuk menutupi nilai pembengkakan biaya proyek PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Ia menyebutkan, pemerintah dari China dan Indonesia akan bersama-sama memenuhi cost structure tersebut.
Baca Juga: Tinjau Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jokowi Masih Matangkan Uji Coba Berbarengan Xi Jinping
Sebagaimana diketahui, 25 persen dari total cost overrun yang terjadi pada proyek KCJB berasal dari konsorsium Indonesia yakni PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI) dan konsorsium China Railway International Co. Ltd.
Sebelumnya, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengungkapkan, PSBI akan menambal pembengkakan biaya sebesar Rp 4 triliun. Sementara itu, China Railway International sebesar Rp 3 triliun dan sisanya sebesar 75 persen bersumber dari utang.
"Sebesar Rp 4 triliun didapat dari konsorsium BUMN Indonesia, dan Rp 3 triliun dari BUMN China. Sisanya loan dari KCJB menunggu, review dari BPKP," terangnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.