Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Harga Jagung Dikabarkan Anjlok, Sementara Harga Pupuk Tetap Mahal

Kompas.tv - 6 Oktober 2022, 10:57 WIB
harga-jagung-dikabarkan-anjlok-sementara-harga-pupuk-tetap-mahal
Petani menjemur jagung di Desa Toabo, Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (30/7/2021). (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

TANGERANG, KOMPAS.TV –  Harga jagung dikabarkan sedang anjlok. Anjloknya harga jagung ini menambah daftar masalah bagi petani.

Sekretaris Jenderal Masyarakat Agribisbis Jagung (MAJ) Diah Indarti mengungkapkan, permintaan untuk pakan ternak tinggi, tapi harga jagung sekarang di bawah Rp 4.300 per kilogram.

Sementara, harga jual jagung dengan kadar air 15 persen setidaknya Rp 5.000 per kilogram. Dengan demikian, petani masih bisa mendapat penghasilan yang sedikit memadai.

“Sekarang ini harga benih tinggi. Harga pupuk juga tidak murah,” bebernya di Guler Farm Nature, Kecamatan Gunungkaler, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (5/10/2022), seperti dilansir dari Kompas.id.

Bayu Tantowana Samudra, pengurus MAJ yang juga mengembangkan jagung di wilayah Banten,  turut membenarkan adanya masalah harga dan kesulitan mendapatkan pupuk.

“Kalaupun petani mendapat jatah 1 ton pupuk, paling hanya dua karung yang muncul,” katanya.

Baca Juga: Harga Jagung Anjlok Di Tengah Pupuk Mahal

Ketiadaan alat pengering

Tak hanya itu, masalah lain yang dihadapi petani jagung adalah ketiadaan alat untuk mengeringkan jagung.

Bila matahari bersinar terik, setidaknya diperlukan tiga hari untuk mengeringkan jagung. Namun, bila curah hujan tinggi, risiko berjamur menjadi tinggi.

“Dengan dryer (mesin pengering) hanya perlu waktu 8-10 jam untuk 20-30 ton jagung,” jelas Bayu.

Dari sisi eksportir, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Impor Khairul Mahalli menjelaskan, diperlukan keberlanjutan ketersediaan komoditas yang lebih stabil.

Saat ini, perdagangan masih terlalu bersandar pada musim. Hal ini menyulitkan ekspor dilakukan secara rutin.

“Kalau (ekspor) nggak rutin, bagaimana mau kontrak (dengan pembeli dari luar negeri),” ungkapnya.




Sumber : Kompas.id




BERITA LAINNYA


Sulawesi

Banjir Rendam 12 Kecamatan di Maros

22 Desember 2024, 23:51 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x