TANGERANG, KOMPAS.TV – Harga jagung dikabarkan sedang anjlok. Anjloknya harga jagung ini menambah daftar masalah bagi petani.
Sekretaris Jenderal Masyarakat Agribisbis Jagung (MAJ) Diah Indarti mengungkapkan, permintaan untuk pakan ternak tinggi, tapi harga jagung sekarang di bawah Rp 4.300 per kilogram.
Sementara, harga jual jagung dengan kadar air 15 persen setidaknya Rp 5.000 per kilogram. Dengan demikian, petani masih bisa mendapat penghasilan yang sedikit memadai.
“Sekarang ini harga benih tinggi. Harga pupuk juga tidak murah,” bebernya di Guler Farm Nature, Kecamatan Gunungkaler, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (5/10/2022), seperti dilansir dari Kompas.id.
Bayu Tantowana Samudra, pengurus MAJ yang juga mengembangkan jagung di wilayah Banten, turut membenarkan adanya masalah harga dan kesulitan mendapatkan pupuk.
“Kalaupun petani mendapat jatah 1 ton pupuk, paling hanya dua karung yang muncul,” katanya.
Baca Juga: Harga Jagung Anjlok Di Tengah Pupuk Mahal
Tak hanya itu, masalah lain yang dihadapi petani jagung adalah ketiadaan alat untuk mengeringkan jagung.
Bila matahari bersinar terik, setidaknya diperlukan tiga hari untuk mengeringkan jagung. Namun, bila curah hujan tinggi, risiko berjamur menjadi tinggi.
“Dengan dryer (mesin pengering) hanya perlu waktu 8-10 jam untuk 20-30 ton jagung,” jelas Bayu.
Dari sisi eksportir, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Ekspor Impor Khairul Mahalli menjelaskan, diperlukan keberlanjutan ketersediaan komoditas yang lebih stabil.
Saat ini, perdagangan masih terlalu bersandar pada musim. Hal ini menyulitkan ekspor dilakukan secara rutin.
“Kalau (ekspor) nggak rutin, bagaimana mau kontrak (dengan pembeli dari luar negeri),” ungkapnya.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.