JAKARTA, KOMPAS.TV- Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengatakan, platform e-commerce Blibli kembali mengajukan permintaan penawaran umum saham perdana alias Initial Public Offering (IPO).
Adapun Blibli memang sudah masuk dalam pernyataan pendaftaran IPO cukup lama. Namun karena melihat situasi dan kondisi, pelaksanaan IPO tersebut sempat ditunda.
"Beberapa waktu lalu Blibli memasukkan lagi pernyataan pendaftaran IPO," kata Inarno seperti dikutip dari Antara, Senin (3/10/2022).
Namun, ia belum bisa mengatakan besaran dan harga IPO perusahaan milik Grup Djarum tersebut, lantaran akan menunggu proses bookbuilding atau penawaran awal. Biasanya besaran dan harga IPO dalam proses bookbuilding akan sangat tergantung dari faktor eksternal.
Baca Juga: PHK Karyawan, Shopee Pastikan Beri Pesangon Plus Gaji dan Asuransi Kesehatan Masih Berlaku
Inarno menyebutkan, saat ini masih terdapat 90 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp61,31 triliun. Kemudian hingga 30 September 2022, penghimpunan dana di pasar modal masih tinggi yaitu sebesar Rp175,34 triliun, dengan emiten baru tercatat sebanyak 48 emiten.
Ia mengatakan, masih relatif solidnya kinerja perekonomian domestik berhasil menjaga kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) relatif lebih baik dibandingkan negara kawasan di tengah koreksi signifikan pasar keuangan global.
"Hingga 30 September 2022, IHSG terkoreksi 1,92 persen sejak 1 September 2022 ke level 7.040,80 dengan nonresiden mencatatkan arus modal asing sebesar Rp3,055 triliun. Sejak 1 Januari 2022, IHSG tercatat menguat sebesar 6,98 persen dengan nonresiden membukukan pembelian bersih sebesar Rp69,47 triliun," tuturnya.
Baca Juga: Pengguna Tokopedia Kini Bisa Pakai Metode Pembayaran GoPayLater Cicil
Di pasar Surat Berharga Negara (SBN), lanjut Inarno, nonresiden mencatatkan arus modal keluar sebesar Rp18,84 triliun sejak 1-30 September 2022. Sehingga mendorong rerata imbal hasil (yield) SBN naik sebesar 30,10 basis poin (bps) di seluruh tenor. Rerata yield SBN telah meningkat sebesar 79,73 bps dengan non residen mencatatkan jual bersih sebesar Rp150,67 triliun.
Kinerja IHSG yang stabil juga ditopang oleh kinerja emiten yang meningkat. Dari 722 emiten listing saham yang telah menyampaikan Laporan Keuangan Tengah Tahunan 20222, sejumlah 479 emiten atau 66,34 persen menunjukkan peningkatan kinerja dengan pertumbuhan pendapatan sebesar 22,97 persen secara tahunan dan peningkatan laba sebesar 74 persen secara tahunan.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.