JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo menyebut kondisi perekonomian dunia saat ini sedang sulit. Berbagai lembaga keuangan internasional juga memproyeksi tahun depan kondisi dunia akan lebih gelap.
Penyebabnya, negara-negara yang belum pulih sepenuhnya dari pandemi Covid-19 sudah terdampak perang Rusia-Ukraina. Perang itu menimbulkan krisis energi dan krisis pangan yang membuat biaya hidup masyarakat semakin tinggi.
Hal itu sudah dirasakan di Indonesia dengan naiknya harga BBM yang merembet pada kenaikan harga-harga lainnya. Penghasilan masyarakat yang tadinya berlebih, menjadi pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan. Bahkan tidak sedikit yang kekurangan hingga harus berutang.
Dalam kondisi bujet yang berkurang, bagi masyarakat yang tetap ingin berinvestasi sebenarnya bisa saja memilih instrumen investasi yang sesuai. Yaitu investasi yang tidak membutuhkan biaya besar untuk memulainya.
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Dunia Bakal Resesi di 2023, Ini Pilihan Investasi yang Tahan Krisis Ekonomi
Berikut daftar investasi dengan modal kecil, seperti dikutip dari laman sahabatpegadaian.com, Kamis (29/9/2022):
1. Deposito
Untuk bisa membuat rekening deposito, jumlah uang yang dibutuhkan memang mencapai jutaan rupiah, namun masih di bawah Rp10 juta. Deposito di Bank BCA misalnya, bisa dibuka dengan setoran Rp8 juta.
Anda bisa menyiasati nya dengan menabung di rekening biasa lebih dulu, jika jumlahnya sudah sesuai dengan setoran yang disyaratkan, bisa membuka rekening deposito di customer service bank.
Kelebihannya, deposito bisa dibilang investasi dengan risiko minim walaupun keuntungan yang ditawarkan juga kecil. Deposito cocok sebagai dana darurat yang sangat diperlukan selama masa krisis ekonomi.
Apabila bank tempat kita menyimpan deposito bangkrut, maka kita akan tetap mendapatkan dana deposito kita secara utuh maksimal sebesar Rp2 miliar dari LPS.
Baca Juga: Jokowi: Puluhan Ribu Orang per Hari di Dunia Meninggal karena Krisis Pangan
2. Reksadana
Reksadana merupakan instrumen investasi yang cukup populer dan sedang menjadi tren karena bisa melakukan investasi dengan modal mulai dari rendah. Investor bisa mengunduh aplikasi manajer investasi yang menyediakan produk reksadana dan melakukan setoran mulai dari Rp100.000.
Investor tidak perlu datang ke kantor manajer investasi dan proses pembukaan rekening reksadana juga sangat mudah mengikuti arahan di aplikasi.
Keuntungan yang didapat pun cukup menjanjikan, bisa mencapai 20 persen per tahun. Nantinya, uang yang kita investasikan akan dikelola oleh manajer investasi profesional dengan menyebar modal yang kita investasikan di pasar uang untuk mendapatkan keuntungan.
Meskipun keuntungan yang didapat cukup besar, namun hal ini bergantung pada harga instrumen investasi di pasar uang. Jika sedang turun, maka modal yang kita setorkan pun bisa berkurang.
3. Emas
Emas masih jadi salah satu investasi yang diminati karena harganya yang cenderung naik dalam jangka panjang, meskipun mengalami fluktuasi dalam jangka pendek.
Baca Juga: BLT Ojol Cair Rp150.000/Bulan, Asosiasi Minta Tambah 2 Kali Lipat dan Subsidi Pertalite
Kelebihan investasi emas lainnya adalah likuiditas yang tinggi, sehingga bisa dicairkan dengan cepat kapan saja jika sedang membutuhkan dana.
Sebaiknya pilih investasi emas untuk investasi jangka panjang hingga 10-20 tahun ke depan agar keuntungan yang didapatkan juga lebih banyak. Misalnya untuk pendidikan anak hingga kuliah atau untuk dana haji.
Untuk memulai investasi emas, Anda bisa mulai dengan membeli emas batangan yang 0,5 gram dengan harga maksimal Rp500.000 saat ini. Atau Anda bisa mengikuti program tabung emas atau cicil emas yang kini banyak disediakan oleh perbankan.
4. Surat Berharga Negara (SBN)
Belakangan, investasi Surat Berharga Negara (SBN) juga mulai dilirik oleh kalangan millennial. Hal ini karena akses untuk membeli Surat Berharga Nasional sudah semakin mudah dan bisa dilakukan secara online.
Surat Berharga Nasional (SBN) adalah jenis investasi berupa surat utang yang bisa dibeli dari pemerintah. Investasi jenis ini juga menjanjikan keuntungan yang cukup besar, yakni lebih dari 6 persen dan cukup aman karena dijamin oleh pemerintah.
Baca Juga: Buku Tabungan untuk Cairkan BSU Hilang? Ini Langkah yang Harus Dilakukan
Ada 3 jenis Surat Berharga Negara (SBN) yang bisa dipilih, yakni:
a. Saving Bond Ritel (SBR), berupa obligasi negara
b. Sukuk tabungan, berupa Surat Berharga Syariah Negara
c. Obligasi Negara Ritel (ORI), berupa Surat Utang Negara yang dijual pada investor ritel
Untuk melakukan investasi ini, modal yang harus kita keluarkan mulai dari Rp1 juta.
Keuntungan dari SBN bisa didapatkan dengan 2 cara, yakni:
Menyimpan Surat Berharga Negara (SBN) hingga jatuh tempo dan mendapatkan keuntungan dari nilai bunga sesuai dengan kesepakatan awal.
Menjual Surat Berharga Nasional (SBN) melalui pasar sekunder dengan harga tertentu, sehingga kita tetap mendapatkan keuntungan.
5. P2P Lending
Peer to Peer Lending juga salah satu investasi yang mulai dilirik dan merupakan contoh investasi untuk pemula yang menguntungkan. Hal ini karena modal yang dibutuhkan minimum cuma Rp100 ribu aja.
Peer to Peer Lending sendiri adalah investasi dengan meminjamkan modal pada pihak lain, contohnya seperti pelaku UMKM. Nantinya, Anda akan mendapatkan keuntungan dari bunga yang ditawarkan oleh peminjam.
Jika tertarik, pastikan kita memilih P2P Lending ini dengan tepat dan jelas aturannya, ya. Karena proses peminjaman melalui P2P Lending biasanya tidak menggunakan jaminan, sehingga risikonya cukup besar. Sebaiknya pilih P2P Lending yang sudah diawasi oleh OJK agar terjamin, ya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.