JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan ingin Indonesia bisa mengolah sampahnya sendiri lalu menjadikannya energi listrik sehingga Tanah Air lebih bersih.
Adapun, dalam tiga tahun terakhir pemerintah telah berhasil mengurangi sampah laut hingga 28,5 persen.
"Namun ini masih jauh dari target kita di tahun 2025 yang ingin mengurangi sampah plastik laut sebesar 70 persen," ungkap Luhut dalam keterangan resminya setelah menghadiri Gerakan Laut Bersih Nasional Tahun 2022 di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (7/9) yang diadakan sebagai bagian dari rangkaian HUT TNI Angkatan Laut ke-77, dikutip dari Antara.
Sebagaimana diketahui, Indonesia juga berambisi menuju bebas sampah plastik di lautan pada 2040 yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2018.
Menko Luhut pun mengungkapkan harapannya bahwa pada tahun 2024 kuartal kedua, bersama-sama bisa mengolah 12.000 ton sampah per hari dan menjadikan Indonesia bersih.
Untuk itu, Ia meminta kekompakan semua pihak dalam upaya penanganan masalah pencemaran laut.
"Pencemaran akibat sampah plastik di laut merupakan isu krusial yang sedang kita hadapi bersama, bahkan ini sudah menjadi perhatian global sehingga kita harus kompak dan cermat dalam menanganinya," katanya
Baca Juga: Mahasiwa Upgris Semarang Berinovasi Ciptakan Alat Pemilah Sampah Otomatis
Pemerintah pun, lanjuitnya, terus mengintensifkan upaya pengelolaan sampah secara terintegrasi dari hulu ke hilir. Termasuk, terus mendorong pemanfaatan berbagai teknologi dan penerapan inovasi untuk menggenjot pengurangan sampah laut di Indonesia.
Contohnya, teknologi karya anak bangsa di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang yang mampu mengolah 100 ton sampah menjadi energi listrik, serta pengolahan 2.000 ton sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF) setiap harinya. RDF sendiri dapat digunakan sebagai bahan bakar di pabrik semen.
Menko Luhut kembali menekankan, upaya pengelolaan sampah yang lebih baik dan kolaboratif akan mewujudkan ekosistem laut yang lebih bersih dan sehat. Pasalnya, lebih dari 80 persen sampah laut berasal dari darat yang terbawa ke laut dari sungai-sungai.
"Yang perlu jadi perhatian, upaya terbesar penanganan sampah laut sebenarnya adalah dengan memitigasi kebocoran sampah dari darat," katanya.
Kepala Staf TNI AL Yudo Margono juga menilai, laut sebagai peradaban masa depan bangsa perlu dijaga dengan baik.
"Acara ini kita adakan sebagai upaya menyadarkan sekaligus mengajak masyarakat Indonesia tentang pentingnya hal tersebut," tuturnya.
Kegiatan bersih-bersih laut yang diselenggarakan secara serentak di 77 lokasi di Indonesia itu diharapkan dapat mendorong masyarakat maupun pemangku kepentingan lainnya untuk lebih peduli dan berperan aktif dalam mengatasi permasalahan persampahan di Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.