Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Beragam Jenis Instrumen Investasi Jangka Panjang, Ada Risiko dan Keuntungannya

Kompas.tv - 29 Agustus 2022, 11:45 WIB
beragam-jenis-instrumen-investasi-jangka-panjang-ada-risiko-dan-keuntungannya
Ilustrasi - Macam-macam instrumen investasi jangka panjang (Sumber: Unsplash.com/Mathieu Stern)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Investasi jangka panjang merupakan suatu langkah dalam menanamkan aset dalam jangka waktu tertentu. Umumnya berlaku lebih dari lima tahun.

Dikutip dari gramedia.com,  ada beberapa pilihan instrumen investasi jangka panjang tersebut di antaranya;

 1. Saham

Saham merupakan surat berharga sebagai bukti pemilik modal menjadi bagian dari kepemilikan aset ataupun perusahaan yang mengeluarkan saham. Saham menjadi instrumen investasi yang digemari oleh kalangan investor baru karena ia menawarkan keuntungan besar jika dibandingkan dengan instrumen investasi lainnya.

Namun, saham termasuk jenis investasi dengan risiko tinggi, mengingat fluktuasi di pasar saham terjadi setiap hari dan dapat memengaruhi imbal hasilnya. Oleh karena itu, investor pemula yang ingin terjun ke saham, harus melakukan riset mendalam tentang saham.

2. Reksadana

Reksadana adalah surat berharga yang mewakili suatu aset atau klaim aset. Selain cocok bagi yang terjun di dunia bisnis, investasi reksadana juga cocok untuk pemula.

Sebab, manajer investasilah yang akan mengatur porsi penempatan dana kita di pasar uang, saham, atau surat utang. Termasuk juga menentukan komposisi saham apa yang dibeli untuk mendapatkan keuntungan.

Beberapa jenis reksadana yang bisa kamu pilih di antaranya reksadana pasar uang, reksadana saham, reksadana pendapatan tetap, reksadana campuran, dan reksadana syariah.

Baca Juga: Ingin Investasi Emas? Perhatikan Dulu Keuntungan dan Kekurangannya Berikut Ini

3. Emas atau Logam Mulia

Investasi emas dijuluki juga ‘safe haven’ karena emas dapat dijual kapan saja. Investasi ini memberikan keuntungan hingga 12 persen dalam jangka panjang dengan risiko rendah. Pasalnya, harga emas cenderung stabil tetapi adanya inflasi harga selalu meningkat setiap tahun.

Apabila inflasi mengalami penurunan, harga enas tidak akan turun secara drastis. Selain itu, emas mempunyai tingkat likuiditas yang sangat tinggi.

Namun, untuk mendapatkan keuntungan maksimal, kamu sebaiknya berinvestasi untuk jangka panjang, yakni untuk 10-20 tahun ke depan. Tak perlu mengeluarkan uang banyak untuk berinvestasi emas, sebab kamu bisa mencoba berinvestasi dengan cara dicicil di berbagai platform emas digital.

4. Obligasi




Sumber : Kompas TV/parapuan.co/gramedia.com




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x