Kompas TV bisnis perbankan

Simpanan Nasabah Kaya Kuasai Perbankan, Capai Rp3.983 Triliun

Kompas.tv - 15 Agustus 2022, 09:34 WIB
simpanan-nasabah-kaya-kuasai-perbankan-capai-rp3-983-triliun
Suasana BNI Emerald Lounge. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkap, simpanan nasabah bank dengan jumlah di atas Rp5 miliar hingga Juni 2022 tercatat sebesar Rp3.983 triliun. Jumlah itu naik 14,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, simpanan nasabah kaya ini menguasai 51,88 persen dari total simpanan perbankan nasional, yang totalnya senilai Rp 7.677 triliun pada Juni 2022. 

Menurut Purbaya, peningkatan itu karena para nasabah kaya menahan investasi dan konsumsi selama pandemi. Otomatis jumlah simpanan mereka meningkat pesat di perbankan. 

Baca Juga: Catat! Aplikasi Info BCA Ditutup Mulai 1 September 2022

"Industri farmasi dan komoditas juga mengalami peningkatan dari sisi pendapatan selama pandemi. Alhasil, simpanan di bank terus naik karena pendapatan yang mereka terima diparkir bank," kata Purbaya seperti dikutip dari Kontan.co.id, Senin (15/8/2022).  

Sementara tahun ini, Purbaya menilai aktivitas ekonomi dan investasi sudah kembali normal seperti pra pandemi. Sehingga para nasabah kaya akan lebih banyak membelanjakan uangnya untuk konsumsi dan investasi. 

"Jadi, pertumbuhan simpanan nasabah kaya akan cenderung tumbuh lebih lambat," ujarnya. 


 

Baiknya simpanan nasabah kaya juga ikut menjadi berkah bagi perbankan. Bank BRI misalnya, mencatat pertumbuhan nasabah wealth management lebih dari 13 persen pada akhir Juni 2022, dibanding Januari 2022. Hal itu membuat asset under management (AUM) BRI tumbuh 10 persen pada paruh pertama tahun ini.

Baca Juga: BI akan Terbitkan Uang Rupiah Digital, Bagaimana Nasib Uang Tunai?

Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto menyebut, mayoritas nasabah prioritas BRI adalah individu. Untuk itu, BRI terus melakukan kampanye pengelolaan dan perencanaan keuangan untuk seluruh nasabah di semua segmen.

"Kami juga melengkapi platform wealth management dengan model penilaian (scoring) dan juga data analytics," ucap Aestika.

Inovasi ini memungkinkan BRI mengetahui profil dan kebutuhan nasabah berdasarkan risiko dan segmen pasar. Dia berharap strategi ini dapat memberikan solusi keuangan yang tepat bagi para nasabah. 

Sedangkan Bank Commonwealth mencatatkan pertumbuhan nasabah CommBank Premier sebesar 5 persen pada semester pertama 2022. Executive Vice President, Head of Investment, Funding, & Customer Value Management Bank Commonwealth Ivan Jaya menargetkan pertumbuhan double digit untuk bisnis ini pada 2022.  

"Hal ini seiring dengan pengembangan fitur-fitur Premier Banking yang didukung teknologi terutama aplikasi SmartWealth yang baru-baru ini mendapatkan penghargaan sebagai aplikasi reksadana terbaik di Indonesia," tuturnya. 

Baca Juga: Ini Syarat dan Cara Ajukan KPR Subsidi BTN, Biar Enggak Susah Beli Rumah

Sejalan dengan itu, AUM Commonwealth juga tumbuh 5 persen pada semester I-2022, karena peningkatan instrumen reksadana saham rupiah. Tren investasi instrumen ini meningkat seiring dengan optimisme nasabah terhadap kondisi market dan indikator-indikator positif ekonomi Indonesia. 

Sampai dengan Juni 2022, simpanan nasabah lebih banyak berasal dari individu. Mereka adalah nasabah Premier Banking memilih sejumlah instrumen dengan imbal hasil menarik sesuai dengan indikator pemulihan ekonomi seperti reksadana saham berdenominasi rupiah.

Kemudian dalam beberapa bulan terakhir, obligasi pemerintah berdenominasi rupiah juga menarik minat nasabah. Sebab, pemerintah menahan laju inflasi sehingga pasar menjadi semakin bergairah. 

Secara dana taktis, nasabah prioritas ini menempatkan dananya pada produk tabungan yang memberikan bunga setinggi deposito yaitu Bonus Saver yang menawarkan fleksibilitas karena bisa ditarik kapan saja tanpa penalti dan bunga sampai 3,50 persen per tahun.

BNI juga menorehkan kinerja positif. Hingga Juni 2022, AUM Emerald BNI naik 8 persen dibanding Juni 2021 dan tabungan Emerald tumbuh 11 persen, karena kenaikan simpanan mayoritas didorong oleh upselling dan upgrade dari nasabah existing. 

Baca Juga: Kemenhub Tunda Kenaikan Tarif Ojek Online Jadi 28 Agustus, Dibagi Tiga Zona

General Manager Divisi Wealth Management BNI Henny Eugenia mengatakan, akuisisi nasabah baru juga tumbuh seiring dengan pengembangan fitur baru portfolio dashboard dan laporan konsolidasi di mobile banking BNI.

"Hal ini memberikan kemudahan mengakses seluruh portfolio nasabah mulai dari tabungan, deposito, investasi dan asuransi," ujarnya.  

Henny mengungkapkan, nasabah Emerald seluruhnya merupakan nasabah perorangan. Saat ini kebanyakan nasabah lebih memilih menempatkan dana di tabungan dan deposito. 

Diperkirakan investasi juga akan terus tumbuh signifikan. Sebab, kenaikan yield pasar obligasi mendorong nasabah untuk  menempatkan dananya di instrumen obligasi pemerintah pada tahun ini. 

Khusus nasabah dengan profil risiko tinggi, reksadana saham menjadi opsi yang menarik untuk mengoptimalkan potensi return dari portofolio yang dimiliki. Terlebih, fitur investasi di BNI mobile banking juga semakin menarik minat nasabah yang mulai mencoba berinvestasi.




Sumber : Kontan.co.id




BERITA LAINNYA


Kesehatan

4 Dampak Buruk Kelebihan Omega-3

30 November 2024, 05:45 WIB

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x