LOS ANGELES, KOMPAS.TV- Raksasa hiburan Disney merilis data jumlah pelanggan mereka yang mencapai 221,1 juta per akhir Juni 2022. Jumlah itu berasal dari 3 platform, yaitu Disney+, Hulu, dan ESPN+.
Pelanggan Disney kini melampaui jumlah pelanggan Netflix, yang sebanyak 220,67 juta.
Dikutip dari BBC, Jumat (12/8/2022), manajemen Disney menyebut pelanggan mereka naik signifikan sejak pandemi Covid-19. Warga dunia yang aktivitas luar ruangannya dibatasi, memilih mencari hiburan di rumah secara online.
Namun jumlah pelanggan tetap bertambah meski pembatasan akibat pandemi sudah mulai dilonggarkan. Untuk periode kuartal II-2022, jumlah pelanggan baru Disney tercatat sebanyak 14,4 juta pelanggan, yang mayoritas berasal dari luar Amerika Serikat.
Baca Juga: Malaysia Kukuh Minta Potong Adegan LGBT dalam Lightyear, Disney Pilih Batalkan Pemutaran Film
Sedangkan untuk kuartal III-2022, Disney menargetkan pelanggan mereka akan bertambah 6 juta.
Seiring dengan naiknya jumlah pelanggan, Disney pun berencana menaikkan tarif berlangganan untuk Disney+ dan Hulu.
Sebelumnya, pada Juli 2022, biaya berlangganan ESPN+ sudah lebih dulu dinaikkan sebesar 43 persen menjadi 9,99 dolar AS atau sekitar Rp147 ribu per bulan.
Mulai 10 Oktober 2022, biaya berlangganan Hulu dengan iklan, naik 1 dolar AS per bulan, menjadi 7,99 dolar AS atau sekitar Rp117 ribu. Lalu biaya berlangganan Hulu tanpa iklan, naik 2 dolar AS per bulan menjadi 14,99 dolar AS atau sekitar Rp220 ribu.
Kemudian mulai 8 Desember 2022, biaya berlangganan Disney+ tanpa iklan naik 3 dolar AS per bulan, menjadi 10,99 dolar AS atau sekitar Rp161 ribu.
Baca Juga: Ini Peran Arya Saloka di Serial Netflix 'Gadis Kretek', Main Bareng Putri Marino dan Dian Sastro
Disney+ pertama kali diluncurkan pada November 2019 dengan biaya berlangganan sebesar 6,99 dolar AS atau sekitar Rp103 ribu per bulan.
Sekitar 3 bulan kemudian, harga biaya langganan bebas iklan naik 57 persen. Layanan streaming ini sekarang mencatat jumlah pelanggan sebesar 152 juta.
“Kami membaca permintaan. Kami tidak memiliki rencana sekarang tentang apa yang akan kami lakukan, tetapi kami beroperasi dengan pisau bedah di sini. Semua terserah konsumen," ungkap Chief Executive Officer (CEO) Disney Bob Chapek.
"Jika permintaan konsumen terus meningkat, kami akan bertindak sesuai dengan itu. Jika kita melihat pelunakan, yang kita pikir tidak akan kita lihat, maka kita bisa bertindak sesuai juga.”
Sumber : BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.