CHICAGO, KOMPAS.TV – Harga emas dunia turun pada akhir perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB (21/7/2022), karena tertekan oleh dolar AS yang lebih kuat satu minggu menjelang keputusan Federal Reserve tentang suku bunga yang diperkirakan naik 75 basis poin.
Melansir Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 10,5 dolar AS atau 0,61 persen, menjadi ditutup pada 1.700,20 dolar As per ounce.
Kemudian, untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman September turun 4,5 sen atau 0,24 persen, menjadi ditutup pada 18,668 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Oktober turun 12,4 dolar AS atau 1,44 persen menjadi ditutup pada 846,5 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Merosot Cukup Dalam, Harga Emas Antam 21 Juli Berada di Level Rp 957.000 Per Gram
Diketahui, indeks dolar yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, kembali mendekati puncak 2002 pekan lalu setelah Indeks Harga Konsumen AS mencapai tertinggi empat dekade sebesar 9,1 pesen untuk tahun ini hingga Juni.
Reli dolar kemudian mendorong pedagang pasar uang untuk bertaruh pada rekor kenaikan suku bunga Fed 100 basis poin untuk Juli. Taruhan kenaikan suku bunga itu telah turun secara signifikan, dengan konsensus sekarang untuk kenaikan 75 basis poin.
"Ada konsensus umum bahwa jika dolar rebound, emas bisa kembali di bawah 1.700 dolar AS dan saya kira itulah yang Anda lihat," kata ahli strategi logam mulia Phillip Streible di Blueline Futures di Chicago.
Pemulihan sentimen risiko menunjukkan pergerakan harga emas yang besar akan datang, karena ada ekspektasi bagi investor untuk pindah dari logam mulia ke aset berbunga yang lebih menguntungkan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.