JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan meminta Grab memindahkan kantor pusatnya, dari Singapura ke Indonesia. Ia mendukung bisnis Grab di Indonesia, yang sudah banyak memberikan keuntungan untuk perusahaan.
Hal itu ia sampaikan saat berbicara dalam acara peluncuran GrabElectric di kantor Kemenko Marves, Jakarta Pusat, Selasa (12/7/2022).
"Kami akan dukung terus Grab ini sepanjang itu untuk Indonesia, kita dukung. Hanya satu permintaan, headquarter-nya itu supaya pindah ke mari, ini jangan ada headquarter di Singapura," kata Luhut.
"Bikin duitnya paling banyak di Indonesia, tinggalnya di Singapura. Itu kelapa sawit juga disuruh pindah semua, jadi biar Indonesia hebat, yang membikin Indonesia hebat itu kita," ujarnya.
Baca Juga: Pertamina dan Grab Kerja Sama Perkuat Ekosistem Kendaraan Listrik, Lengkap dengan Baterainya
Sebelumnya Luhut memang pernah meminta perusahaan kelapa sawit untuk berkantor pusat di Indonesia. Agar perusahaan-perusahaan tersebut tunduk pada aturan pemerintah dan mendatangkan pajak untuk negara.
Ia menyebut, perekonomian Indonesia saat ini tengah bangkit dari pandemi.
"Jadi biar Indonesia itu hebat, yang mau bikin kita hebat itu kita, sekarang negara kita perekonomian termasuk yang terbaik di dunia dalam kondisi seperti ini," ujar Luhut.
Grab meluncurkan program kendaraan listrik untuk armadanya. Sejak 2019, Grab sudah menyediakan 8.500 kendaraan listrik dan tersebar di 8 provinsi di Indonesia.
Luhut mengapresiasi langkah Grab tersebut. Hal itu seiring dengan kebijakan pemerintah Indonesia yang perlahan beralih dari sumber energi fosil ke energi baru dan terbarukan.
Baca Juga: Luhut Sambut Menlu Wang Yi di Bali, Indonesia-China Perpanjang Kerja Sama Investasi
Luhut mengungkapkan, untuk melanjutkan pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electronic vehicle/EV), dia juga akan membuat uji coba atau pilot project menempatkan armada listrik di destinasi wisata.
"Kami akan dukung terus Grab ini, saya kira Pak Menteri Perhubungan, Pak Darmo (Direktur Utama PLN) ada di sini, kita semua dukung. Pokoknya sepanjang itu untuk Indonesia kita dukung," ucap Luhut.
"Nanti kita pakai baterai buatan dalam negeri, dalam 2,5 tahun ke depan kita bisa buat saya kira bagus, kita coba bikin pilot project di Bali, di Borobudur, beberapa destinasi wisata, nanti kita kaji. Kita harus berani melakukan terobosan," ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Presiden of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata mengatakan kolaborasi sangat penting untuk mewujudkan ekosistem kendaraan listrik. Terutama dukungan dari pemerintah.
"Ada alasan kenapa kendaraan listrik itu disebut sebagai ekosistem karena tidak bisa berdiri sendiri. Saya tidak bisa menyebutkan satu per satu tentunya di antaranya adalah Kemenko Marves di sini sangat berperan aktif, lalu Kementerian Perhubungan, Kementerian Investasi/BKPM, Kementerian ESDM, Kemenparekraf dan masih banyak lagi," ujarnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.