JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan dinilai salah berlogika karena menganggap mahalnya harga cabai saat ini sebagai bonus bagi para petani.
Wakil Sekretaris Jenderal Pembinaan dan Pendidikan Pedagang Pasar DPP Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Ahmad Choirul Furqon sangat menyayangkan pernyataan Mendag Zulkifli tersebut.
“Entah itu diniatkan guyonan atau tidak, namun hal tersebut tidak sepantasnya dilakukan oleh seorang menteri. Jangan hibur pedagang atau petani dengan logical fallacy atau kesalahan berlogika,” kata Furqon dalam keterangan tertulis, Jumat (24/6/2022).
Sebelumnya, Mendag Zulkifli menyatakan bahwa kenaikan harga cabai harus disikapi dengan baik dan menganggap harga cabai yang mahal sebagai bonus bagi para petani.
"Nah, jadi kalau cabai keriting, cabai merah itu musiman, ya memang. Ya, sekali-sekali petani dapat bonus lah," kata Zulkifli di Istana Negara, Senin (20/6/2022).
Furqon menilai, Mendag menyederhanakan masalah. Padahal, masalah di lapangan jauh lebih kompleks dan harus diintervensi secara serius.
Baca Juga: Sebelumnya Janji Sebulan, Mendag Zulhas Pede Harga Minyak Goreng Bakal Stabil dalam 2 Minggu
Pasalnya, harga cabai dari para petani relatif normal dan tidak terjadi kenaikan signifikan.
“Kami sedikit banyak berdiskusi dengan beberapa petani, mereka mengatakan harga dari petani normal, bahkan tidak ada kenaikan yang signifikan, hal ini juga telah diafirmasi Menteri Pertanian beberapa hari yang lalu,” terangnya.
Artinya, lanjut Furqon, apabila terjadi kenaikan harga yang tidak rasional, berarti ada masalah besar di jalur tengah, yaitu rantai distribusi pangan.
IKAPPI mengkhawatirkan tidak normalnya harga pangan, termasuk cabai, bakal memberi efek domino yang akan merugikan pedagang di hilir apabila tidak segera ditangani secara serius.
“Harga yang tidak normal di pasar saat ini tidak selayaknya ditanggapi dengan selorohan bercanda,” ungkapnya.
Menurut Furqon, masalah ini tidak dapat dibiarkan berlarut-larut karena bahan pokok merupakan sesuatu yang penting untuk memenuhi hajat hidup banyak orang.
“Jangan sampai masalah yang dibuat selorohan ini akan menyebabkan dampak buruk berupa ketidakpercayaan publik terhadap Kemendag (Kementerian Perdagangan) secara lembaga atau Mendag Zulhas secara personal,” pungkas Furqon.
Baca Juga: Harga Cabai, Bawang Merah dan Telur Naik, Kemendag Lakukan Sejumlah Upaya Mitigasi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.