JAKARTA, KOMPAS.TV - Perang Rusia-Ukraina telah membuat efek domino terhadap pasokan dan harga pangan dunia. Pasokan sejumlah bahan pangan kini semakin susah didapat dan harga hampir semua bahan pangan kini naik.
Hal itu membuat sejumlah negara mengamankan pasokan pangan untuk kebutuhan domestik mereka. Negara-negara tersebut akhirnya melarang ekspor pangan, yang akhirnya semakin memperketat pasokan global.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat setidaknya ada 10 negara yang membatasi ekspor pangan dan pupuk.
Dikutip dari berbagai sumber, Ukraina sebagai negara yang diserang Rusia, membatasi ekspor gandumnya. Padahal Ukraina adalah salah satu produsen gandum terbesar di dunia.
Lalu ada Argentina yang melarang ekspor daging sapi hingga Desember 2023. Kemudian Azerbaijan yang membatasi dan melarang ekspor tepung, gluten gandum, biji minyak, tanaman obat dan industri hingga akhir tahun ini.
Baca Juga: Ingin Ekspor Gandum Ukraina Lewat Laut, Zelenskyy Minta Perlindungan Turki dan Inggris dari Rusia
Lalu Rusia melarang ekspor gandum, barley, jagung, minyak bunga matahari dan tepung bunga matahari hingga 31 Desember 2022. Selanjutnya Turki yang melarang ekspor biji-bijjan, minyak sayur, daging unggas, telur, sayuran, dan buah-buahan.
Ada juga Belarusia yang menjadi negara tetangga Ukraina yang membatasi ekspor beras, tepung gandum, pasta, jelai, soba, millet, triticale, biji rapeseed, bubur bit, dan makanan rapeseed.
Belum lama juga India yang melarang ekspor gandum, Malaysia melarang ekspor daging ayam. Bahkan Indonesia juga sempat melarang ekspor minyak kelapa sawit, namun saat ini larangan itu sudah dicabut.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), ada juga negara yang membatasi ekspor pupuk. Yaitu Rusia, China, Vietnam, dan Kirgistan. Kebijakan negara-negara itu tentunya juga akan berdampak terhadap Indonesia.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.