JAKARTA, KOMPAS.TV – Pertumbuhan utang luar negeri atau ULN Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Maret 2022 mengalami penurunan 0,49 persen month on month (mom). Tecatat, utang pada Februari 2022 sebesar 58,31 miliar dolar AS turun menjadi 58,03 miliar dolar AS pada Maret 2022.
Secara tahunan pun mengalami penurunan sebesar 2,09 persen, dibandingkan pada periode yang sama tahun 2021 yang mencapai 59,27 miliar dolar AS. Hal ini berdasarkan catatan dari Bank Indonesia (BI).
Adapun, dalam ULN BUMN dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bank, Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB), dan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK).
Secara bulanan, penurunan ULN BUMN terjadi pada kelompok perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) dan ULN BUMN Bank.
Untuk PBLK mengalami penurunan sebesar 0,33 persen mom, yaitu dari Februari 2022 46,28 miliar dolar AS menjadi 46,12 miliardolar AS pada Maret 2022.
Sementara, ULN BUMN Bank menurunan sebesar 1,45 persen mom, yaitu dari Februari 2022 sebesar 9,14 miliar dollar AS menjadi 9,01 miliar dollar AS pada Maret 2022.
Lain halnya dengan ULN LKBB yang tidak mengalami penurunan atau pun kenaikan yaitu sebesar 2,89 miliar dolar AS pada Februari dan Maret 2022.
Baca Juga: Harga BBM di Sri Lanka Naik Lagi, Pasokan Minim hanya Cukup untuk Satu Hari, Utang Menumpuk
Untuk pertumbuhan ULN BUMN, secara tahunan, mengalami kenaikan pada kelompok ULN LKBB yang tumbuh 10,75 persen yoy dari 2,61 miliar dollar AS pada Maret 2021 menjadi 2,89 miliar dolar AS pada Maret 2022.
Sementara, ULN BUMN mengalami penurunan pada kelompok ULN Bank dan ULN PBLK.
ULN BUMN Bank mengalami penurunan sebesar 4,28 persen year on year (yoy) dari Maret 2021 sebesar 9,41 miliar dolar AS menjadi 9,01 miliar dolar AS pada Maret 2022.
Disusul ULN PBLK yang juga mengalami penurunan sebesar 2,36 persen yoy dari Maret 2021 sebesar 47,24 miliar dolar AS menjadi 46,12 miliar dolar AS pada Maret 2022.
Sumber : Kompas TV/Kontan.co.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.