PALANGKA RAYA, KOMPAS.TV – Pemetaan daerah-daerah strategis dan potensial sebagai penyangga Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara di Kalimantan Timur tengah dilakukan.
Menurut Penjabat Sekda Kalimantan Tengah Nuryakin, hal itu karena tidak semua kebutuhan bisa dipenuhi secara mandiri oleh IKN, sehingga potensi itu harus dimanfaatkan Pemprov Kalteng untuk memaksimalkan perannya sebagai daerah penyangga.
"Kami mulai memetakan daerah-daerah potensial penyangga IKN melalui tim yang di antaranya meninjau melalui jalur darat," katanya di Palangka Raya, Selasa (15/3/2022), dikutip dari Antara.
Selain itu, lanjutnya, di sektor pertanian, perikanan dan lainnya juga mulai disiapkan sehingga saat pemerintah memerlukan semuanya sudah sedia.
Nuryakin menuturkan, Kalteng memiliki sumber daya melimpah. Hal itu kemudian akan dimaksimalkan pemanfaatan sesuai kebutuhan termasuk berkaitan dengan IKN. Tujuannya, untuk meningkatkan perekonomian daerah agar terus tumbuh dan berkembang, serta kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Cerita Presiden Jokowi Berkemah di IKN: Bulan Jelang Purnama pun Terlihat dari Sela Pepohonan
Saat ini berbagai terobosan pembangunan terus dilaksanakan dan dikembangkan di Kalteng, salah satunya adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) food estate di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.
Juga, memaksimalkan potensi kelautan dan perikanan di kawasan pesisir Kalteng, melalui pengembangan kawasan tambak udang vaname atau shrimp estate.
"Kami juga terus meningkatkan SDM, khususnya melalui peningkatan kualitas dan sarana prasarana pendidikan, sehingga mampu bersaing," tuturnya,
Seiring dengan hal itu, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo menyerahkan sampel tanah dan air dari daerah kepada Presiden Joko Widodo dalam prosesi penyatuan tanah dan air di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Senin (14/3).
Tanah dan air dalam prosesi ini berasal dari lokasi-lokasi tertentu di 34 provinsi di Indonesia. Para gubernur atau wagub menyerahkan tanah dan air dari daerah kepada Presiden untuk selanjutnya dituangkan menjadi satu ke dalam gentong yang sudah disiapkan.
Prosesi dirangkai dengan penanaman pohon bersama di sekitar lokasi penyatuan tanah dan air. Kemudian pada penanaman pohon, Edy menanam bibit pohon Jelutung (Dyera Polyphyla) sebagai pohon khas dari Bumi Tambun Bungai.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Pembangunan IKN Tak Cukup 3 atau 5 Tahun
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.