JAKARTA, KOMPAS.TV - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, ada temuan cadangan migas baru di lepas pantai Natuna, Provinsi Riau.
Deputi Perencanaan SKK Migas Benny Lubiantara berharap, penemuan itu dapat lebih mendorong perusahaan minyak internasional untuk melakukan investasi di Indonesia.
"Penemuan sumur eksplorasi oleh perusahaan asing dari Kuwait menunjukkan bahwa potensi migas di Indonesia masih menarik di mata investor internasional," kata Benny seperti dikutip dari Antara, Jumat (11/2/2022).
Baca Juga: Ahok Sebut Pertamina Bisa Cuan 5 Miliar Dollar AS di 2022, Asalkan...
Cadangan migas baru itu ditemukan oleh perusahaan eksplorasi minyak asal Kuwait bernama KUFPEC Indonesia, yang menjalin kontrak dengan SKK Migas.
KUFPEC menemukan cadangan migas baru itu berdasarkan hasil uji kandung lapisan atau drill steam test yang dilakukan di sumur eksplorasi Anambas-2X di Blok Anambas, Natuna.
Sumur dibor di kedalaman 288 kaki, menggunakan rig jack-up untuk mencapai kedalaman total 10.509 kaki.
Perusahaan ini melakukan 5 uji kandung lapisan di Gabus Bawah, Intra Keras, dan Formasi Arang. Pengujian itu menghasilkan laju aliran gabungan yang stabil sebesar 40 juta kaki kubik gas (MMscfd) gas alam dan 1.240 stb/d kondensat.
Baca Juga: Pertamina Temukan Cadangan Minyak 20 Juta Barel di Kepulauan Seribu
"Penemuan ini menunjukkan bahwa potensi migas di Indonesia masih menjanjikan," ucap Benny.
Ia mengungkapkan, penemuan ini menandai penemuan eksplorasi lepas pantai pertama yang dioperasikan untuk KUFPEC. Serta menunjukkan pertumbuhan dan potensi KUFPEC sebagai operator proyek minyak dan gas lepas pantai.
Penjabat Direktur Utama KUFPEC Shaikh Nawaf Saud Al-Sabah menyatakan, penemuan yang sukses ini mencerminkan kemampuan perusahaannya sebagai operator yang mampu menjaga lingkungan dalam pelaksanaan pengeboran eksplorasi lepas pantai.
"Program pendalaman dan pengujian yang digunakan dalam program pengeboran ini adalah salah satu contoh terbaik dari KUFPEC. Kami bertekad untuk memaksimalkan nilai aset yang ada di Indonesia," ucap Shaikh.
Baca Juga: Eksplorasi Migas Natuna, Guru Besar Undip: Protes China Tak Perlu Dilayani, Tak Ada Dasar Hukumnya
KUFPEC adalah perusahaan hulu internasional yang bergerak di bidang eksplorasi, pengembangan, serta produksi minyak mentah dan gas alam di luar Kuwait. KUFPEC merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Kuwait Petroleum Corporation.
Pada November 2021 lalu, Pertamina juga menemukan cadangan migas baru. Yaitu lewat Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatera (PHE OSES) yang menemukan cadangan baru minyak bumi di Lapangan Krisna, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Pertamina memperkirakan cadangan minyak di Kepulauan Seribu mencapai 20 juta barel dan bisa diproduksi sebanyak 2.000 barel per hari.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.