JAKARTA, KOMPAS.TV- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, sebanyak 15 proyek investasi bernilai 1,57 miliar dollar AS, atau setara Rp22,8 triliun diselesaikan sepanjang 2021 lalu.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, ke-15 proyek itu bisa diselesaikan berkat kerja keras para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS), meski di tengah situasi pandemi COVID-19.
"Pembatasan mobilitas pekerja dan peralatan tidak menyurutkan tekad agar proyek bisa diselesaikan sesuai target di 2021," kata Julius seperti dikutip Antara, Selasa (1/2/2022).
Julius menjelaskan, proyek-proyek tersebut menambah produksi minyak dan gas sebanyak 18.468 ribu barel per hari (BOPD) dan tambahan kapasitas produksi gas sebesar 746 miliar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca Juga: Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap Diharapkan Mulai Dibangun Akhir 2022
Ia menyebut, proyek hulu migas yang telah rampung, seperti North Area Jindi South Jambi Block B, EOR Jirak Pertamina EP, SP Bambu Besar (Asso) Pertamina EP, dan suplai gas ke Kilang V Pertamina Hulu Mahakam.
"Selain memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi minyak dan gas bumi, proyek yang rampung itu juga memberikan dampak berganda berupa menggerakkan industri penunjang hulu migas dan penyerapan tenaga kerja," tutur Julius.
Untuk tahun ini, SKK Migas menargetkan 12 proyek bisa diselesaikan. Nilai investasi proyek-proyek itu sebesar 1,35 miliar dollar AS atau sekitar Rp19,6 triliun.
Baca Juga: Pemerintah Tunjuk 3 BUMN Garap Revitalisasi Bandara Halim Senilai Rp600 M
Kemudian, dapat memberikan tambahan kapasitas produksi minyak sebesar 19.000 BOPD dan tambahan kapasitas produksi gas bumi sebanyak 568 MMSCFD.
"Melihat capaian 2021, kami optimistis target proyek hulu migas yang onstream di tahun 2022 dapat dicapai," ucap Julius.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.