BATAM, KOMPAS.TV - Pemeriksaan Gamma Ray Container Scanner atau scanner gamma yang tidak difungsikan di pelabuhan bongkar muat peti kemas atau kontrainer Batuampar, Batam, Kepulauan Riau, mendapati tanggapan serius dari Ombudsman perwakilan Kepri.
Kepala Perwakilan Ombudsman Kepulauan Riau (Kepri) Lagat Parroha Patar Siadari mengaku pihaknya baru mengetahui tidak difungsikannya scanner gamma dari laporan masyarakat.
Hal ini membuat pengawasan konvesional pemeriksaan kontainer di pelabuhan bongkar muat peti kemas menjadi tidak efektif, sehingga berpotensi terjadinya penyalahgunaan.
"Ini yang dikhawatirkan. Jangan sampai kekhawatiran KPK dulu, bahwa pontensi penyelundupan dari Batam ini saat tinggi," tegas Lagat saat meninjau lokasi Pelabuhan Batuampar, Batam, Senin (10/1/2022) sore.
Baca Juga: Percepat Transformasi Digital, Indonesia Gandeng Perusahaan Singapura Bangun Pusat Data di Batam
Dengan tidak berfungsinya scanner gamma ini, lanjut Lagat, mengindikasikan adanya dugaan atau potensi penyimpangan di lapangan.
"Bisa saja kan barang yang keluar atau masuk tidak diperiksa secara baik, kita tahu human error sangat tinggi. Akan tetapi alat teknologi kan lebih teliti dan cermat," ungkapnya.
Lagat berharap Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali mengoptimalkan scanner gamma ini dengan baik ke depannya.
"Tentunya ini untuk tidak ada kekhawatiran penyalahangunaan atau dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dalam masuknya barang melalui kontainer di Pelabuhan Batuampar," imbuhnya. (Riki Ramahdoni)
Baca Juga: Resmi Batasi Pintu Masuk Internasional, Menhub Tinjau Langsung Pelabuhan Batam
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.