JAKARTA, KOMPAS.TV - Miliarder kripto asal Amerika Serikat, Mike Novogratz, memprediksi harga Bitcoin akan kembali turun lebih rendah dari sekarang.
Dikutip dari Bloomberg, CEO dan pendiri Galaxy Digital Holdings itu mengatakan bahwa aset digital cryptocurrency itu dapat menemukan titik terendah di level USD38.000-40.000.
Prediksi itu lebih bearish daripada beberapa minggu yang lalu, ketika dia mengatakan Bitcoin bisa bertahan di sekitar USD42.000.
Novogratz menambahkan, dia sekarang lebih menunggu sedikit lebih lama untuk membeli aset crypto.
Harga Bitcoin - yang telah merosot lebih dari 35% dari rekor tertinggi pada awal November - kini berada di sekitar USD43.050 (Rp618 juta) pukul 00.34 WIB, Jumat (7/1/2022).
Novogratz menjelaskan bahwa penurunan terbaru crypto berada pada volume rendah karena ada jumlah yang luar biasa dari permintaan institusional.
Meski harga aset digital termasuk Bitcoin mengalami penurunan, dia tidak kehilangan terhadap antusiasme untuk cryptocurrency atau kripto.
Baca Juga: Apa Itu Bitcoin dan Mata Uang Kripto? Ini Pengertian, Cara Kerja, dan Harganya
Beberapa hari lalu, Novogratz membuat tato yang terinspirasi oleh koin Terra ($LUNA) setelah mendapat satu keping Bitcoin.
I’m officially a Lunatic!!! Thanks @stablekwon And thank you my friends at Smith Street Tattoos. pic.twitter.com/2wfc00loDs
— Mike Novogratz (@novogratz) January 5, 2022
Lebih lanjut, Novogratz mengatakan bahwa pasar kripto masih akan bergejolak dalam beberapa pekan ke depan. Tapi ia tidak ragu mengenai potensi Bitcoin dkk untuk jangka menengah ke depannya.
Penurunan harga Bitcoin, juga menurut Novogratz, dikarenakan penurunan nilai mata uang fiat dan ketika kebijakan Federal Reserve AS menjadi hawkish.
Ditambah pula, Bitcoin masih punya korelasi dengan Nasdaq yang turun dari level tertinggi.
Hasil dari pertemuan Fed pada Desember lalu menunjukkan peningkatan preferensi pejabat untuk jalur kenaikan suku bunga yang lebih cepat dan menyusutnya neraca bank USD8,8 triliun.
Spekulasi tentang kebijakan moneter yang lebih ketat telah menghilangkan kilau aset berisiko seperti crypto dan saham teknologi yang bernilai tinggi dalam beberapa hari terakhir, ikut menyeret turun indeks Nasdaq 100.
Baca Juga: Tergiur Keuntungan dari Shiba Inu hingga Bitcoin? Simak Dulu Tips Investasi Kripto
Sumber : Bloomberg
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.