JAKARTA, KOMPAS.TV- Untuk menjamin pasokan listrik di wilayah Jakarta, Banten, dan sebagian Jawa Barat, PLN menghabiskan dana sebesar Rp8,8 triliun sepanjang tahun ini. Dana itu digunakan untuk menyelesaikan 50 proyek infrastruktur kelistrikan, yang masuk Proyek Strategis Nasional.
Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PLN Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, PLN tetap membangun infrastruktur ketenagalistrikan demi pasokan listrik yang andal bagi pelanggan. Infrastruktur kelistrikan juga menjadi modal utama untuk pemulihan ekonomi nasional.
"Sebanyak 50 infrastruktur yang masuk dalam proyek strategis nasional tersebut terdiri dari 26 proyek gardu induk dengan total kapasitas 1.380 megavolt ampere, 23 jaringan transmisi sepanjang 271,5 kilometer sirkuit, dan sebuah pembangkit berkapasitas 171 megawatt," kata Wiluyo seperti dikutip dari Antara, Senin (27/12/2021).
Baca Juga: Pertamina Pastikan Tidak Ada Pemotongan Gaji Karyawan, Semua Benefit Pekerja Masih Normal
"Meskipun sejumlah proyek sempat diterpa berbagai masalah, namun PLN terus berkomitmen dalam menyelesaikan pembangunan proyek ini selaras dengan Nawacita pemerintah," lanjutnya.
Sementara itu, General Manager PLN UIP Jawa Bagian Barat Ratnasari Sjamsuddin mengungkapkan, pengoperasian proyek-proyek strategis itu juga berdampak besar pada sentra ekonomi dan bisnis.
Salah satunya mendukung sejumlah program pemerintah, seperti Mass Rapid Transit (MRT) fase kedua dan perluasan Bandara Soekarno Hatta.
Baca Juga: China Resmikan Jalan Tol Lintas Gurun Pertama
"Juga turut mendukung keandalan pasokan listrik di wilayah Ring 1 Ibu Kota Indonesia serta masyarakat dan industri di DKI Jakarta, Banten dan sebagian Jawa Barat," ujar Ratna.
Lokasi yang sebagian berada di tengah perkotaan padat penduduk menjadi tantangan dalam proses pembangunan, karena perseroan harus berhati-hati agar tidak mengganggu mobilitas masyarakat.
Di sisi lain, ada pula proyek yang dikerjakan di wilayah cukup terpencil, sehingga akses material untuk ke lokasi juga menjadi tantangan.
Baca Juga: Tol Becakayu Dibangun Sejak 1996, Luhut: Kita Mau Tuntaskan
Proyek ketenagalistrikan yang sudah diselesaikan diantaranya, pembangunan gardu induk dengan peralatan digital penuh pertama di Indonesia. Yaitu berupa Gardu Induk Digital (GID) 150 kV Sepatan II yang resmi energize pada 29 November lalu.
Gardu induk itu telah menggunakan teknologi maju, lebih aman, rendah karbon, dan lebih ramah lingkungan. Penggunaan teknologi terbaru dengan kabel fiber optik yang mengurangi penggunaan kabel tembaga hingga 80 persen, yang secara penuh dapat dioperasikan secara remote dan tanpa operator melalui jaringan internet.
Kemudian, penyelesaian proyek SUTET 500 kV Balaraja-Kembangan. Dengan jumlah tower dan panjang transmisi yang fantastis, yaitu sejumlah 157 tower dengan total panjang 94,38 kilometer sirkuit.
Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Begini Kondisi Pasokan Beras Menurut Kementan
SUTET 500 kilovolt Balaraja-Kembangan bertujuan untuk menyalurkan energi listrik dari PLTU Jawa 7 dengan kapasitas 2.000 megawatt, ke sistem kelistrikan Jawa-Bali. Untuk bagian infrastruktur Cikupa-Kembangan telah menggunakan desain compact lattice tower yang pertama di Indonesia.
Penggunaan tower jenis tersebut bertujuan untuk optimalisasi lahan eksisting yang ada, karena menggunakan jalur 150 kV eksisting. Proyek itu sangat strategis karena mampu menghemat biaya pokok penyediaan listrik hingga Rp10 triliun per tahun.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.