JAKARTA, KOMPAS.TV - Konflik kini tengah terjadi antara Majelis Permusyawaratan Rakyat dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
MPR meminta Presiden Joko Widodo, untuk segera mencopot Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan.
MPR kecewa, lantaran anggaran operasional yang mencapai Rp1,4 triliun tiga tahun lalu, dipangkas menjadi Rp695 miliar di tahun 2022.
Baca Juga: Wakil Ketua MPR Sebut Ada 2 Alasan yang Buat Pimpinan MPR Kecewa Kepada Menkeu Sri Mulyani
Wakil Ketua MPR, Fadel Muhammad, menyebut permintaan agar Jokowi memberhentikan Sri Mulyani, didasari oleh dua hal.
Yakni pemangkasan anggaran MPR yang dilakukan saat jumlah pimpinan bertambah dari lima orang jadi sepuluh orang.
Serta ketidakhadiran Sri Mulyani dalam beberapa kali rapat dengan MPR.
Ketua MPR Bambang Soesatyo juga menegaskan, sudah beberapa kali diundang oleh pimpinan MPR, Sri Mulyani tidak pernah datang.
Dua hari sebelum diundang rapat, dia selalu membatalkan datang.
Ini menunjukkan bahwa Sri Mulyani tidak menghargai MPR sebagai lembaga tinggi negara.
Menanggapi keluhan MPR, Staf Khusus Menteri Keuangan Yustinus Prastowo menyatakan, pemotongan anggaran dilakukan untuk penanganan covid-19 dan membantu rakyat miskin.
Ribut ribut antara MPR dengan Sri Mulyani ini mendapat tanggapan dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen, Formappi.
Ketua Formappi Lucius Karus menilai sikap MPR kekanak-kanakkan.
Dia justru meminta MPR menunjukkan hasil kinerjanya dan peka terhadap krisis akibat covid-19.
Seperti diketahui, tidak hanya MPR, pemerintah sedang melakukan efisiensi di berbagai lembaga, dan fokus pada pemulihan ekonomi serta penanganan pandemi covid-19 sejak tahun 2020 lalu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.