JAKARTA, KOMPAS.TV- Menkopolhukam Mahfud MD menyatakan, obligor BLBI Sjamsul Nursalim sudah membayar sebagian utangnya kepada negara sebesar Rp150 miliar. Pembayaran itu dilakukan Sjamsul pada 11, 17, dan 18 November 2021. Adapun total utang Sjamsul adalah Rp517,72 miliar.
"Satgas mengapresiasi obligor dan debitur yang sudah memenuhi panggilan dan menyatakan akan melunasi utangnya. Dan juga mereka yang menunjukkan itikad baik dengan membuat Anda sebagian kewajibannya," kata Mahfud dalam konferensi pers Senin (22/11/2021).
"Obligor Sjamsul Nursalim dari eks Bank Dewaruci pada tanggal 11, 17, dan 18 November 2021 sudah membayar sebagian kewajibannya sebesar Rp150 miliar," lanjut Mahfud.
Mahfud juga menyatakan, pemerintah dan Satgas BLBI akan terus berupaya mengelola aset BLBI lewat sejumlah cara. Yaitu rencana penyitaan barang jaminan aset obligor dan debitur di berbagai daerah, melelang aset properti yang sudah dikuasai secara fisik berupa lahan di Blok B Taman Buah, Lippo Karawaci seluas 37.779 meter persegi.
Baca Juga: Usai Aset Tommy, Kini Aset Mbak Tutut yang akan Disita Satgas BLBI
"Somasi kepada obligor Kaharudin Ongko dan Agus Anwar. Satgas akan menempuh langkah hukum untuk memastikan hak negara dipenuhi oleh yang bersangkutan," ujar Mahfud.
Kaharudin Ongko diketahui memiliki utang sebesar Rp8,2 triliun kepada negara. Mahfud juga menyatakan, negara akan melakukan langkah hukum pidana jika ada obligor dan debitur yang melakukan tindak pidana terkait aset BLBI.
Pada Kamis, 25 November 2022 mendatang Satgas BLBI juga akan menyerahkan aset eks BLBI kepada Pemerintah Kota Bogor dann7 Kementerian/Lembaga dengan penerapan status penggunaan.
Baca Juga: ICW: Tommy Soeharto Tak Punya Iktikad Baik Lunasi Utang BLBI
Yaitu kepada Kemenko Marvest, Kementerian Pertahanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Agama, Polri, Badan Pusat Statistik, dan Badan Narkotika Nasional dengan total nilai aset Rp492 miliar.
"Salah satu yang akan diberikan untuk Kementerian Agama terletak di Kecamatan Gambir seluas 1.107 meter persegi. Akan digunakan untuk pendidikan kader ulama Internasional Masjid Istiqlal," tutur Mahfud.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.