PEKANBARU, KOMPAS.TV – Seratus hari setelah alihkelola Wilayah Kerja (WK) Rokan, PT Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) meningkatkan produksi hingga 4 ribu BOPD (barel minyak per hari).
Melansir laman resmi Pertamina, Selasa (16/11/2021), disebutkan, dari sisi produksi, PHR WK Rokan berhasil mencapai tingkat produksi sekitar 162 ribu BOPD.
“Atau naik 4 ribu BOPD dibandingkan sebelum alih kelola yang berada di kisaran 158 ribu BOPD,” demikian tertulis dalam rilis di laman resmi Pertamina.
Baca Juga: Kilang Minyak kembali Terbakar, Wakil Ketua DPR Duga Pertamina Abaikan Rekomendasi Komisi VII
Untuk meningkatkan produksi, PHR WK terus melakukan pengeboran sumur baru dan kerja ulang sumur lama. PHR WK Rokan telah berhasil mengebor 90 sumur tajak.
Masih dari sumber yang sama, PHR WK Rokan disebut telah mencanangkan rencana kerja yang masif dan agresif untuk meningkatkan produktivitas.
Beberapa di antaranya adalah program pengeboran sumur-sumur produksi baru, pengelolaan kinerja base business untuk menahan laju penurunan produksi alamiah, dan keandalan fasilitas operasi.
PHR WK Rokan juga melakukan berbagai terobosan agar target sumur baru dapat tercapai.
“Di antaranya, tim pengeboran melakukan beberapa kegiatan secara paralel (offline activity), meningkatkan keandalan peralatan pengeboran, dan menyusun perencanaan yang matang dalam pemenuhan sumber daya pendukung agar menghindari terjadinya waktu menunggu servis atau material.”
Dari berbagai upaya yang dilakukan tersebut, PHR WK Rokan berhasil memperpendek waktu pengeboran hingga produksi awal atau put on production (POP), dari sekitar 22 hingga 30 hari menjadi sekitar 15 hari untuk area operasi Sumatra Light Oil (SLO) atau sumur-sumur penghasil jenis minyak ringan.
“Berbagai upaya terobosan itu sejalan dengan semangat Pertamina untuk meningkatkan produktivitas dengan cara-cara yang efisien.”
Rilis tersebut juga menjelaskan, produksi PHR WK Rokan menyumbangkan sekitar 25 persen dari total jumlah produksi minyak nasional, sekaligus merupakan salah satu tulang punggung upaya pencapaian target produksi nasional minyak 1 juta barel per hari (bph) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (bscfd) pada 2030.
Baca Juga: Kualitas Tangki Pertamina Penuhi Standar, Pakar Petir ITB Sebut Petir Tropis Memang Sangat Kuat
Selain peningkatan dari sisi produksi, kinerja keselamatan PHR WK Rokan juga mampu mencatatkan nihil kecelakaan fatal atau zero NOA (Number of Accident).
”Bangsa Indonesia dan masyarakat Riau pada khususnya patut berbangga dengan kesuksesan alih kelola WK Rokan. Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan seluruh pemangku kepentingan terkait sehingga WK Rokan terus dapat memberikan kontribusi optimal bagi negara dan daerah,” kata VP Corporate Affairs PHR WK Rokan Sukamto Tamrin dalam acara temu media di Pekanbaru pada Selasa (16/11).
Selama dua bulan pertama setelah alihkelola, PHR WK Rokan telah menyumbang penerimaan negara sebanyak Rp2,1 triliun melalui penjualan minyak mentah bagian negara.
Sementara, dari pembayaran pajak, PHR WK Rokan telah menyumbang sekitar Rp607,5 miliar, termasuk pajak-pajak ke daerah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.