KARAWANG, KOMPAS.TV - Kehilangan aset senilai lebih dari setengah triliun rupiah rupanya tak menghentikan langkah Tommy Soeharto untuk ekspansi bisnis. Tommy memasuki bisnis rest area atau tempat istirahat di jalan tol lewat PT Mandala Pratama Permai.
Perusahaan tersebut bekerjasama dengam PT Bintang Baru Raya (BRR) Logistik membangun rest area di Tol Cikampek, Karawang, Jawa Barat.
Rest area yang diberi nama Mandala Pratama Dawuan ini diklaim sebagai rest area pertama di Indonesia yang menerapkan sistem digital terintegrasi.
"Rest Area ini di tepian Jalan Tol Cikampek bersistem digital untuk truk yang pertama di Indonesia," kata Presiden Direktur PT BBR Logistik Tata Djuarsa dalam siaran persnya, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga: Tak Ada Nama Tommy Soeharto, Ini Daftar Obligor dan Debitur BLBI yang Sudah Lunasi Utangnya
Fasilitas yang ada di rest area tersebut, antara lain tempat istirahat supir, pusat pelatihan untuk rekrutmen dan pelatihan bagi calon sopir logistik. Lulusan dari tempat pelatihan itu akan disalurkan ke mitra PT BBR Logistik dan PT Global Putra Internasional (GPI).
Di rest area Mandala Pratama Dawuan juga tersedia fasilitas bengkel multi brand, penyediaan sparepart, food court, dan lainnya.
"Dengan fasilitas tersebut, para supir diharapkan dapat bekerja dengan baik, mempertimbangkan aspek keselamatan kerja, serta bisa menyiapkan unit kerjanya (truk) sebelum melakukan muat," ujar Tata.
Rest area juga akan dilengkapi dengan sistem IT untuk mengontrol keluar masuk truk; fasilitas parkir yang luas; menyediakan warehouse bagi Mitra; mampu memberikan order muatan bagi pengusaha truk yang bergabung dalam perusahaan ini.
Baca Juga: Deretan Aset Tommy Soeharto yang Bakal Dilelang Satgas BLBI, Nilainya Capai Rp600 Miliar
Kemudian menerapkan sistem tagihan secara otomatis berdasarkan data order yang dicatat di sistem, sehingga supir dapat langsung melihat berapa nilai uang jalan dan pekerjaan yang ditetapkan oleh admin kantor melalui aplikasi handphone.
Menyediakan dokumen tanda terima juga secara elektronik, sehingga bisa membuat tagihan tanpa menunggu mobil kembali.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Mandala Pratama Permai Muhammad Saugi menyampaikan dengan adanya terminal ini akan bisa melengkapi sarana yang dibutuhkan kawasan industri.
"Selain itu, PT Mandala Pratama juga sedang melakukan pembangunan Pasar Induk untuk mendukung logistik pangan, serta pengolahan air untuk keperluan tenant kawasan industri," ujar Saugi.
Baca Juga: Utang Fantastis Rp 110 Triliun, Satgas BLBI Buru 48 Obligor
Sebelumnya, Satgas BLBI menyita lahan milik Tommy seluas ratusan hektar di beberapa lokasi, untuk melunasi utangnya kepada negara.
Tommy adalah pemilik PT Timor Putra Nasional yang merupakan debitur BLBI dari eks Bank Dagang Negara. Dari hitungan awal Satgas, lahan milik Tommy bernilai Rp600 miliar hingga Rp1,2 trilun, tergantung dari harga tanah yang terjual saat dilelang nanti.
Namun, jumlah itu masih jauh untuk melunasi utang Tommy, yang mencapai Rp2,3 triliun.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.