JAKARTA, KOMPAS.TV – Harga minyak goreng diproyeksikan akan terus menanjak seiring harga minyak kelapa sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) yang juga menunjukkan tren kenaikan hingga akhir tahun.
Melansir dari Kontan.co.id, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan menyebutkan, pemicu kenaikan harga minyak goreng adalah lonjakan harga CPO di pasar global.
"Harga CPO pada minggu keempat Oktober 2021 meningkat sebesar 44,03 persen dibanding Oktober 2020," ujarnya, Selasa (2/11) lalu.
Dia pun memprediksikan, harga minyak goreng berpotensi terus terkerek oleh kenaikan harga CPO di pasar dunia.
Sementara itu, Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, menjelang Natal dan Tahun Baru, biasanya permintaan CPO melonjak. Alhasil, harga CPO masih akan mengalami penguatan hingga akhir tahun ini.
Baca Juga: Dampak La Nina Jelang Nataru, Minyak Goreng-Cabai Terancam Langka dan Mahal
Ibrahim memproyeksikan, harga CPO berpotensi untuk bergerak menuju 5.400 ringgit Malaysia (RM) per ton.
Para importir menjelang periode musim dingin biasanya sudah memperbanyak cadangan CPO. Sehingga, harga CPO akan cukup sulit untuk bisa melebihi level RM 5.400 per ton.
Pada perdagangan Kamis (4/11), harga CPO kontrak pengiriman Januari 2022 di Bursa Derivatif Malaysia berada di level RM 5.071 per ton.
Harga CPO sudah mengalami reli mingguan dalam enam pekan berturut-turut, dari posisi harga RM 4.518 per ton pada 17 September lalu.
Sumber : Kompas TV/Kontan.co.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.