Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Sebanyak 1 Ton "Mangga Sultan" dari Gresik Diekspor ke Singapura

Kompas.tv - 22 Oktober 2021, 17:09 WIB
sebanyak-1-ton-mangga-sultan-dari-gresik-diekspor-ke-singapura
Ilustrasi 1 ton Mangga Sultan produksi petani Gresik diekspor ke Singapura. (Sumber: beautynesia.id)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV –  Sebanyak 1 ton mangga dengan brand "Mangga Sultan" produksi petani Gresik, Jawa Timur,  diekspor ke Singapura. Pelepasan ekspor secara resmi dilakukan oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki pada Jumat, (22/10/2021).

"Ekspor ini menjadi tanda bahwa UMKM kita berdaya saing tinggi, mampu menembus pasar internasional di tengah pandemi Covid-19 ini. Saya sangat mengapresiasi peran aktif berbagai pihak dan inisiasi perluasan pasar ekspor produk UMKM,” kata Teten dalam keterangan resminya.

Ekspor ini merupakan sinergi antara Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindag (Diskoperindag) Gresik, Direktorat Bea Cukai Jatim, Atase Perdagangan KBRI Singapura, dan  PT Galasari Gunung Sejahtera (GGS).

Sebelumnya, ekspor pertama dilakukan pada awal tahun 2021. Mangga jenis arumanis menjadi buah favorit di Singapura bersaing dengan mangga asal Thailand.

Teten mengatakan, hasil produk pertanian buah mangga asal Indonesia memiliki keunggulan dibanding mangga asal negara lain. Gresik, Jawa Timur menjadi salah satu daerah yang memiliki hasil produk buah mangga berorientasi ekspor.

Baca Juga: Durian Si Bajing Asal Sukabumi, Mangga Cobian

Beberapa varietas mangga Indonesia yang berpeluang untuk pemasaran ekspor sekarang ini yaitu, gedong, arumanis, manalagi, dan golek. Pasar utama ekspor mangga adalah Timur Tengah, Hong Kong, Singapura, Malaysia, dan China.

Namun, bukan hanya mangga, buah tropis lain seperti pisang dan melon juga permintaannya cukup tinggi dari pasar luar negeri. Tercatat produksi mangga di Provinsi Jawa Timur mencapai 1.292.960 ton atau sebesar 49,8 persen dari total produksi mangga Indonesia yang mencapai 2.898.588 ton.

Menurut Teten, persaingan ekspor mangga sangat kompetitif sehingga perlu pengetahuan dan perbaikan menyeluruh. Termasuk di antaranya penanganan pascapanen, sehingga produk pertanian kita dapat bersaing dengan negara lain.

Baca Juga: Tak Ingin Ekspor Bahan Mentah Lagi, Indonesia Genjot Biodesel

 




Sumber : Kompas TV/Kontan.co.id




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x