JAKARTA, KOMPAS.TV – PT Poso Energy berkomitmen memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) yang utamanya pada tenaga hidro dalam pembangkitan listriknya. Langkah tersebut kemudian mendapat apresiasi oleh Anggota Komisi VII DPR Dyah Roro Esti.
Melalui keterangan di Jakarta, Selasa (19/10/2021), Roro Esti mengatakan, keberadaan PLTA Poso berdaya 575 MW yang dibangun Poso Energy di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, telah memberikan sumbangsih besar kepada bangsa dan negara.
"Saya berharap ini bisa menjadi contoh wilayah lainnya di Indonesia untuk dapat menerapkan hal yang sama," katanya pada kunjungan kerja spesifik Komisi VII DPR pada Masa Persidangan I Tahun Sidang 2021-2022 di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Ia menyebutkan, saat ini baru 2,5 persen dari total potensi EBT terealisasi dan tenaga hidro hanya 8,16 persen dari total potensi yang dimiliki Indonesia.
Meski demikian, menurutnya, langkah Poso Energy dan perusahaan lain yang bergerak di bidang serupa, layak didukung melalui pemberian insentif, sehingga akan mendorong semakin banyak pembangkit listrik bertenaga EBT di Indonesia.
"Hal ini merupakan implementasi nyata dari komitmen Indonesia dalam menekan emisi karbon yang dihasilkan dari sektor energi," kata Roro Esti yang adalah politisi milenial Partai Golkar tersebut.
Baca Juga: Komisi VII DPR RI Sebut RUU EBT Ditargetkan Rampung Akhir Tahun Ini
Ia berharap, ke depan, harga EBT bisa lebih kompetitif apalagi dengan adanya penerapan pajak karbon nantinya.
Pihaknya bersama Komisi VII DPR saat ini juga aktif mengadvokasikan penerapan EBT untuk pembangkitan listrik di Indonesia. Salah satu upayanya yakni dengan merancang regulasi yang khusus mengatur tentang pemanfaatan dan skema usaha EBT di Indonesia.
Selain Roro Esti, kunjungan tersebut dipimpin Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto. Kemudian Anggota Komisi VII DPR lainnya yang hadir adalah Willy Midel Joseph, Rusda Mahmud, dan Rico Sia.
Turut mendampingi Pendiri Poso Energy sekaligus mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla, Direktur Utama Poso Energy Ahmad Kalla, dan Direktur Mega Proyek dan Energi Baru Terbarukan PT PLN (Persero) Wiluyo Kusdwiharto.
Kunjungan DPR ini dilakukan untuk meninjau langsung penerapan EBT di PLTA Poso dan kaitannya dengan RUU EBT yang sedang dibahas di DPR.
"Renewable energy bukan pilihan, tapi sebuah keharusan," ujar Sugeng Suparwoto dalam sambutannya.
Baca Juga: China Nyatakan Dukung Energi Hijau, Aktivis: Sinyal Energi Kotor Batubara Harus Segera Ditinggalkan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.