KULON PROGO, KOMPAS.TV – Pelaku wisata di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kendala dalam mengajukan sertifikasi kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan atau CHSE yang berbasis daring ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kulon Progo Joko Mursito di Kulon Progo mengatakan, sebagian besar pengelola wisata sudah lama mendaftarkan sertifikasi, tetapi belum ada tindak lanjut sampai sekarang.
"Sebagian memang sudah mendaftar, namun ada yang belum direspons atau ketika masuk mengalami kesulitan. Itu karena memang sudah terpola dari pusat," katanya, Senin (11/10/2021).
Hingga kini, dari puluhan objek wisata yang dikelola pemerintah dan pengelola wisata di Kulon Progo, baru dua yang mendapat sertifikat CHSE, yakni Bukit Pule Payung di Kecamatan Kokap dan Taman Sungai Mudal di Kecamatan Girimulyo.
Baca Juga: 5 Wisata Alam di Kulon Progo, Ada Ayunan Langit di Ketinggian 800 Meter
"Kedua destinasi itu bisa segera dibuka untuk uji coba terbatas dengan penerapan protokol kesehatan ketat," terang Joko.
Sertifikasi CHSE adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata, destinasi pariwisata, dan produk pariwisata lain untuk memberikan jaminan kepada wisatawan.
Aspek-aspeknya yakni Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keselamatan) dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
Selain sertifikat CHSE, untuk uji coba pembukaan objek wisata juga harus mendapat QR Code PeduliLindungi dari Kementerian Kesehatan.
Joko menambahkan, pihaknya tetap melakukan akselerasi serta percepatan sertifikasi destinasi wisata dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang ada.
Dispar Kulon Progo juga mendorong pelaku wisata agar bisa menyiapkan prosedur pariwisata yang aman dari penularan Covid-19.
Baca Juga: Pemkab Bantul Dilema Jika Wisata Pantai Tak Kunjung Buka, Ini Alasannya
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.