JAKARTA, KOMPAS.TV- Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5 persen di kuartal III 2021 dan 4,5 persen di kuartal IV tahun ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada Juli-September disebabkan membaiknya mobilitas masyarakat sejalan dengan pelonggaran kebijakan pembatasan aktivitas.
Menurut Perry, pada periode Agustus hingga awal September 2021, aktivitas ekonomi domestik berangsur membaik, setelah mengalami perlambatan pada Juli 2021.
"Hal tersebut tercermin pada kinerja berbagai indikator dini, seperti penjualan eceran, ekspektasi konsumen, PMI Manufaktur, serta transaksi pembayaran melalui SKNBI dan RTGS, yang kembali meningkat," kata Perry dalam konferensi pers virtual, Selasa (21/9/2021).
Baca Juga: Mahfud MD: Aset Properti Hasil Sitaan BLBI Bakal Digunakan untuk Bangun Lapas
Sementara di sisi eksternal, kinerja ekspor terus meningkat didukung oleh tetap kuatnya permintaan mitra dagang utama.
Kembalinya aktivitas masyarakat juga masih akan mendorong pertumbuhan ekonomi pada periode Oktober-Desember 2021. Sejalan dengan akselerasi vaksinasi, kinerja ekspor yang tetap kuat, pembukaan sektor-sektor prioritas yang semakin luas, dan stimulus kebijakan yang berlanjut.
"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2021 diprakirakan tetap berada dalam kisaran proyeksi Bank Indonesia pada 3,5 persen hingga 4,3 persen," ujar Perry.
Begitu juga dengan pemulihan perekonomian global, yang diproyeksi BI masih terus berlanjut. Meskipun dampak kenaikan kasus Covid-19 dan gangguan rantai pasokan di beberapa negara perlu diwaspadai.
Baca Juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Level 3,5 Persen
Di Amerika Serikat (AS), Tiongkok, dan Jepang, laju pemulihan ekonomi pada paruh kedua 2021 cenderung lebih lambat dari prakiraan.
Di sisi lain, pemulihan ekonomi di berbagai negara kawasan Eropa dan Amerika Latin cenderung lebih tinggi sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi global.
Kinerja berbagai indikator dini pada Agustus 2021, seperti Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur dan penjualan eceran tetap kuat, di tengah indikasi lebih lamanya transportasi barang seperti tercermin pada PMI Suppliers' Delivery Times Index.
"Dengan dinamika tersebut, Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi global 2021 tetap sekitar 5,8 persen," ucap Perry.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.