JAKARTA, KOMPAS.TV - Ekonom senior Center of Reform on Economics Yusuf Rendy Manilet turut menyoroti kabar terkait Indonesia menggandeng China untuk membangun Industri vaksin Covid-19 di Tanah Air.
Yusuf menuturkan dengan kolaborasi tersebut, pemerintah Indonesia dapat menghemat ongkos logistik.
"Adanya pabrik di Indonesia untuk vaksin mRNA akan menghemat ongkos logistik yang harus dikeluarkan pemerintah jika misalnya melakukan impor dari China atau negara lain yang memproduksi vaksin," kata Yusuf dikutip dari Antara, Rabu (25/8/2021).
Dia juga mengungkapkan pendirian pabrik vaksin dari China di Tanah Air dapat dimanfaatkan Indonesia untuk mempelajari produksi vaksin Covid-19 dari Negeri Tirai Bambu.
Ekonom senior dari Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie, Hisar Sirait mengungkapkan kolaborasi tersebut dapat menciptakan peluang kerja dan menambah keterserapan tenaga kerja baik medis maupun non medis.
Dia pun berharap pabrik tersebut tidak hanya memproduksi vaksin Covid-19, melainkan harus mampu memberikan ruang penelitian bagi produksi vaksin lainnya.
"Sehingga upaya penguatan sektor kesehatan dari sisi ketersediaan vaksin lebih terjamin," tegasnya.
Baca Juga: Luhut Sebut Perusahaan RI dan China Bangun Pabrik Vaksin di Indonesia, Produksi April 2022
Sebagi informasi, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya telah mengungkapkan, saat ini terdapat perusahaan asal China yang bekerja sama dengan perusahaan Indonesia untuk memproduksi vaksin dengan jenis mRNA.
Luhut menargetkan pabrik tersebut sudah mulai produksi pada April 2022.
"Industri vaksin sudah kita dorong dan dibangun di Indonesia. Akan ada satu produksi di bulan April (2022), mRNA, itu kerja sama dengan perusahaan Indonesia dan perusahaan Tiongkok," kata Luhut, Selasa (24/8/2021).
Meski demikian, Luhut tidak menjelaskan secara rinci identitas produsen vaksin dari China tersebut.
Di sisi lain, Luhut menyebut pemerintah saat ini terus melakukan pengembangan vaksin Merah Putih.
Menurut penuturannya, vaksin Merah Putih yang dikembangkan sejak tahun diharapkan dapat diproduksi pada pertengahan 2022.
Baca Juga: Menkes: 34 Persen Tenaga Kesehatan Sudah Disuntik Vaksin Booster
Sumber : Kompas TV/ANTARA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.