Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Serapan BLT Dana Desa Rendah, Padahal Syaratnya Mudah

Kompas.tv - 10 Juni 2021, 14:28 WIB
serapan-blt-dana-desa-rendah-padahal-syaratnya-mudah
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti Dalam Acara Diskusi Virtual BLT Desa (Sumber: Youtube BPPK Kemenkeu RI)
Penulis : Juni Triyanto | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Serapan Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa, yang berasal dari dana desa masih dianggap rendah. Hingga saat ini penyaluran untuk BLT desa baru mencapai Rp3,5 Triliun atau sekitar 22,15 persen dari dana yg dianggarkan pemerintah.

Rendahnya serapan  banyak disebabkan distribusi dana desa yang masih belum baik.  Pemerintah daerah banyak yang masih belum melakukan pencairan dana desanya secara optimal.

Hal itu berdasarkan observasi yang dilakukan di sejumlah wilayah di Banten, beberapa tempat di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Persoalan penyaluran masih banyak ditemukan. " Walaupun terlihat relatif baik dibandingkan di luar pulau Jawa. Tapi kita masih banyak menemukan permasalahan penyaluran dana desanya," ujar Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan Astera Primanto Bhakti secara virtual, Kamis (10/6/2021), di Jakarta.

Baca Juga: Gempa Blitar, Mendes PDTT Ungkap Dana Desa Dapat Digunakan Untuk Penanganan Bencana



Menurutnya, pemerintah daerah masih belum melalukan pencairan secara optimal, meskipun persyaratannya tergolong mudah.

Prima menghimbau terutama Direktorat Jenderal Pembendaharaan Negara di daerah untuk mengkomunikasikan lagi persoalan ini dengan pemerintah daerah setempat. Daerah diminta segera memenuhi persyaratan yang diperlukan, agar dana desa untuk penyaluran BLT bisa segera cair.

Baca Juga: Geruduk Kantor Desa Anggasari Subang, Warga Pertanyakan Dana Desa hingga Bantuan Covid-19

"Kalau dana desanya tidak disalurkan, ya, BLT-nya jadi  tidak bisa disalurkan. Karena BLT itu ada di bagian dana desa," tegasnya.










 

Get BlueMail 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x