JAKARTA, KOMPAS.TV – Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah mengundang manajemen dan sejumlah serikat pekerja buruh PT Hero Supermarket (HERO).
Pertemuan tersebut untuk melakukan mediasi terkait nasib 3.000 karyawan usai perusahaan HERO menutup gerai Giant di Indonesia.
Menaker Ida Fauziyah menjelaskan tutupnya gerai Giant di Indonesia karena mengalami penurunan produksi.
Baca Juga: Dampak Pandemi, Giant dan Gerai Ritel Modern Lainnya Bertumbangan
Namun pihaknya tetap melakukan mediasi agar karyawan yang terdampak penutupan gerai Giant tetap mendapat kesejahteraan.
“Kami terus memediasi mereka dilakukan oleh Direktorat Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga kerja. Kami mediasi, kami undang manajemen mereka, kami undang serikat pekerja atau buruh yang mewakili,” ujar Ida saat ditemui, Kamis (27/5/2021).
Diketahui kinerja PT Hero Supermarket Tbk ternyata sudah menurun sejak tahun lalu. HERO mengalami kerugian sebesar Rp1,2 triliun sepanjang 2020. Tahun ini, HERO akhirnya memutuskan menutup semua gerai Giant yang ada.
Padahal, pada 2019 Hero 'hanya' rugi Rp33,18 miliar. Sehingga lonjakan kerugian Hero dari 2019 ke 2020 mencapai 3.570 persen.
Baca Juga: Hingga Maret 2021, Ada Sekitar 1.300 Gerai Ritel Tutup Termasuk Giant
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.