JAKARTA, KOMPAS.TV – Vaksinasi Gotong Royong tahap pertama mulai dilaksanakan sejak Selasa, 18 Mei 2021.
Vaksinasi dilakukan serentak dengan pantauan langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) Rosan P. Roeslani, dan Wakil Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid.
Pada tahap awal, sebanyak 420 ribu vaksin CanSino telah disuntikan kepada para pekerja dari 19 perusahaan yang mendapat giliran tahap awal. Dua di antara perusahaan tersebut yakni Sinar Mas Group dan PT Chandra Asri.
“Bapak, ibu, dan saudara-saudara berasal dari posisi sangat penting bagi negara, yaitu pada kawasan produktif yang sangat menentukan pertumbuhan ekonomi kita. Jika ada pabrik atau industri yang tidak berproduksi, ekonomi kita akan jatuh,” kata Jokowi dalam siaran resmi akun Sekretariat Presiden, Selasa (18/5/2021).
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah menyebabkan perlambatan kegiatan ekonomi. Meski berangsung pulih, pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q1 2021 masih terpantau minus 0,74 persen.
Dengan adanya Vaksinasi Gotong Royong dan program vaksin lainnya, Jokowi menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa positif mencapai 7 persen di Q2 2021.
“Ini bukan pekerjaan mudah, karena itu saya mendorong perusahaan untuk lebih produktif berproduksi apapun produknya,” lanjutnya.
Baca Juga: Dampingi Jokowi Tinjau Vaksinasi Gotong Royong, Kadin: Kesehatan Tulang Punggung Kebangkitan Ekonomi
Apresiasi juga diberikan Presiden Jokowi atas kerja sama yang telah dilakukan Kadin dengan sektor swasta atas terlaksananya program Vaksinasi Gotong Royong..
Jokowi berharap, Vaksinasi Gotong Royong dapat mempercepat proses vaksinasi nasional sehingga target 70 juta vaksin dapat dicapai, paling lambat bulan September tahun ini.
“Kita harapkan di bulan agustus atau maksimal September sudah mencapai jumlah kurang lebih 70 juta sehingga kita harapkan pada bulan-bulan itu kurvanya sudah berada di bawah, terutama perusahaan bisa berproduksi dalam suasana yang normal kembali,” tegasnya.
Dukungan Kadin Indonesia
Vaksinasi Gotong Royong merupakan program yang digelar Kadin bersama sektor swasta untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.
Dalam beberapa kesempatan, Wakil Ketum Arsjad Rasjid mengungkapkan bahwa kesehatan merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
Menurut Arsjad, kesehatan merupakan permasalahan utama yang menyebabkan industri sangat lemah. Karena itu, Arsjad menilai semua pihak harus sehat dulu untuk kemudian memulihkan dan membangkitkan perekonomian.
Baca Juga: Dampingi Jokowi Tinjau Vaksinasi Gotong Royong, Kadin: Kesehatan Tulang Punggung Kebangkitan Ekonomi
"Kesehatan merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Karena itu, Kadin turut mendukung pemerintah untuk mempercepat dan memperluas jangkauan vaksinasi Covid-19," jelas Arsjad.
Oleh karena itu, Arsjad mendorong perusahaan untuk mendaftar Vaksinasi Gotong Royong yang masih terus dibuka hingga 21 Mei.
Pendaftaran dapat dilakukan dengan mengisi formulir di laman Kadin, https://vaksin.kadin.id/#!/kuesioner.
Dari data Kadin, total perusahaan yang sudah mendaftar dalam program vaksin gotong royong mencapai 22.736 perusahaan dengan jumlah karyawan yang terdaftar sebanyak 10 juta orang.
Salah satu karyawan PT Chandra Asri, Bela, mengungkapkan rasa syukurnya karena dirinya dan keluarganya telah diberi kesempatan untuk menerima vaksin secara gratis.
“Kami berterima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Jokowi dan seluruh aparatur negara karena kami boleh diberi kesempatan untuk Vaksinasi Gotong Royong hari ini, dan berikutnya akan dilanjutkan untuk keluarga kami,” ujar Bela
“Dengan adanya vaksin ini, kami bisa mendukung produksi dengan bekerja sehingga bisa mendukung perekonomian Indonesia,” pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.