JAKARTA, KOMPAS.TV- Perusahan ride-hailing dan SuperApp, Gojek, akhirnya resmi bergabung dengan raksasa e-commerce, Tokopedia. Merger dua unicorn asli Indonesia ini diumumkan oleh CEO Tokopedia William Tanuwijaya lewat akun instagram pribadinya, @liamtanu.
"Hari ini menjadi hari yang sangat bersejarah di dunia teknologi. Dua perusahaan teknologi terbesar di Indonesia telah resmi bersatu dalam satu payung yang sama bernama GoTo. GoTo berasal dari singkatan Gojek dan Tokopedia, juga berasal dari kata gotong-royong, yang merupakan semangat di balik persatuan ini, " tulis William di keterangan video yang diunggahnya.
"Gabungan Gojek dan Tokopedia dengan kekuatan visi dan misi yang begitu kuat, akan benar-benar mampu mendorong kemajuan bangsa," tambahnya.
Baca Juga: Gojek Investasi di Lippo Group Lewat Pembelian Saham Hypermart
Video tersebut juga diunggah di kanal YouTube resmi Gojek dan Tokopedia.
Mengutip dari Kompas.com, Andre Soelistyo dari Gojek akan memimpin GoTo sebagai CEO Group GoTo. Presiden Tokopedia Patrick Cao sebagai Presiden GoTo.
Andre juga akan terus memimipin bisnis pembayaran dan layanan keuangan yang dinamakan GoTo Financial. GoTo Financial mencakup layanan GoPay serta layanan keuangan dan solusi bisnis mitra usaha.
Baca Juga: Gojek dan Tokopedia Disebut Akan Segera Merger, Valuasi Capai Rp 250 Triliun
Kevin Aluwi akan tetap menjabat sebagai CEO Gojek, demikian juga William yang tetap menjadi CEO Tokopedia.
"Hari ini adalah hari yang sangat bersejarah dengan dibentuknya Grup GoTo serta menandai fase pertumbuhan selanjutnya bagi Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial," ujar Andre Soelistyo dalam keterangan resminya, Senin (17/05/2021).
Baca Juga: Tokopedia Pastikan Data Pengguna Aplikasinya Aman dan Terlindungi
Menurut pihak GoTo, per Desember 2020, grup tersebut memiliki lebih dari dua juta mitra driver, lebih dari 11 juta mitra usaha (merchant), dan lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan, serta berkontribusi 2 persen terhadap total PDB Indonesia.
Grup GoTo disokong oleh sejumlah investor besar dari dalam dan luar negeri, termasuk Alibaba, Astra International, Facebook, Google, KKR, Visa, Telkomsel, hingga Tencent dan Temasek.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.