JAKARTA, KOMPAS.TV- Pandemi Covid-19 terus menekan keuangan negara. Hingga Maret 2021, defisit APBN sudah mencapai Rp144,2 triliun atau setara 0,82 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Defisit terjadi karena belanja negara yang lebih besar dari pendapatan negara.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menjelaskan, total penerimaan negara sebesar Rp378,8 triliun hingga Maret tahun ini. Atau 21,7 persen dari target Rp1.743,6 triliun.
Baca Juga: Komisi I DPR RI: Pengembangan Vaksin Nusantara Tidak Menggunakan APBN
"Sementara realisasi belanja negara hingga kuartal I tahun ini sebesar Rp523 triliun, atau 19,0 persen dari target Rp 2.750 triliun, " kata Suahasil dalam konferensi pers virtual APBN KiTa edisi April 2021, Kamis (22/04/2021).
Rinciannya, penerimaan negara terdiri dari penerimaan pajak Rp 228,1 triliun, penerimaan bea dan cukai Rp 62,3 triliun, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) sebesar Rp 88,1 triliun, dan hibah sebesar Rp 0,3 triliun.
Sedangkan belanja negara terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 350,1 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) Rp 173 triliun.
Baca Juga: Potongan Cicilan KPR BTN Diperpanjang 6 Bulan
Untuk belanja pemerintah pusat, rinciannya adalah belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 201,6 triliun dan belanja non K/L sebesar Rp 148,5 triliun.
Sementara TKDD terdiri dari transfer ke daerah sebesar Rp 162,4 triliun dan dana desa Rp 10,6 triliun.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.