JAKARTA, KOMPAS.TV- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, impor minyak dan gas bumi (migas) pada Maret 2021 melonjak 74,74%, menjadi 2,28 miliar dollar AS dari 1,30 miliar dollar AS pada Februari 2021.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, impor migas pada Maret 2021 ini naik 41,87% dari 1,61 miliar dollar AS pada Maret 2020.
Berdasarkan data BPS, impor hasil minyak pada Maret 2021 berkontribusi terbesar dalam total impor migas, yakni 1,2 miliar dollar AS.
Baca Juga: BPS: Impor Vaksin Januari-Maret 2021 Melonjak Sangat Tinggi hingga 1.315%
Lonjakan impor terbesar ada pada produk High Speed Diesel (HSD). Dimana impor pada Maret 2021 melonjak 98,53% menjadi 151,73 juta dollar AS, dari 76,43 dollar AS juta pada Februari 2021.
Lalu, kenaikan impor bensin Pertamax sebesar 74,53% menjadi 420,55 juta dollar AS, dari 240,96 juta dollar ASpada Februari 2021.
Sementara impor bensin Premium naik 67,58% menjadi 374,59 juta dollar AS, dari 223,53 juta dollar AS pada Februari 2021.
Baca Juga: Tiongkok Jadi Negara Penyumbang Ekspor dan Impor Nonmigas Terbesar di Indonesia
Lonjakan impor hasil minyak ini juga terlihat karena adanya peningkatan dari sisi volume impor ketiga jenis bahan bakar minyak (BBM) tersebut.
Dari sisi volume, lonjakan impor terbesar terjadi pada diesel, tepatnya jenis High Speed Diesel (HSD) yakni meningkat 83,82% menjadi 283,59 ribu ton pada Maret 2021, dibandingkan Februari 2021 yang sebesar 154,28 ribu ton.
Sementara impor Pertamax atau bensin dengan nilai oktan (Research Octane Number/ RON) di atas 90 hingga 97 pada Maret 2021, mengalami peningkatan 54,87% menjadi 700,84 ribu ton, dari 452,53 ribu ton pada Februari 2021.
Baca Juga: Diklaim Produk Anak Bangsa, Komponen Utama Vaksin Nusantara Diimpor dari Amerika
Sedangkan impor bensin dengan RON 88 atau Premium naik 50,98% menjadi 622,12 ribu ton, dari 412,05 ribu ton pada Februari 2021.
Jika dihitung dari Januari-Maret 2021, maka impor premium nilainya mencapai 882,9 juta dollar AS dengan volume 1,62 juta ton. Angka tersebut turun 17,73% jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang senilai US$ 1,07 miliar dengan volume 2,05 juta ton.
Untuk impor bahan bakar pesawat, BPS mencatat nilainya 207,3 ribu dollar AS dengan volume 164,2 ton. Impor ini berasal dari aviation gasoline (avgas). Sementara untuk aviation turbine (avtur) nihil.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.