JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan rilis terkait ekspor impor neraca perdagangan dan hutang penuh yang mengacu pada bukan Maret 2021, Kamis (15/4/2021).
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyampaikan, nilai ekspor migas di Indonesia naik sebesar 20,31 persen atau mencapai US$18,35 miliar.
Jika melihat pada data yang dibagikan di laman bps.go.id, kenaikan nilai ekspor migas di Indonesia tidak hanya dialami secara bulan ke bulan (M to M), tetapi tetapi juga secara tahun ke tahun (Y to Y). Di mana kenaikan mencapai 30,47 persen dibanding Maret 2020.
Sedangkan ekspor nonmigas Maret 2021 mencapai US$17,45 miliar, naik 21,21 persen dibanding Februari 2021. Begitu juga secara tahun ke tahun, naik 30,07 persen dibanding ekspor nonmigas Maret 2020.
Sehingga secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari–Maret 2021 mencapai US$48,90 miliar atau meningkat 17,11 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$46,25 miliar atau meningkat 17,14 persen.
Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Maret 2021 terhadap Februari 2021 terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar US$1.167,1 juta (67,90 persen), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada kendaraan dan bagiannya sebesar US$16,7 juta (2,06 persen).
Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari– Maret 2021 naik 18,06 persen dibanding periode yang sama tahun 2020, demikian juga ekspor hasil pertanian naik 14,61 persen dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 12,10 persen.
Ekspor nonmigas Maret 2021 terbesar adalah ke Tiongkok yaitu US$3,73 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,07 miliar dan Jepang US$1,38 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 41,12 persen. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,46 miliar dan US$1,44 miliar.
Menurut provinsi asal barang, ekspor Indonesia terbesar pada Januari– Maret 2021 berasal dari Jawa Barat dengan nilai US$8,14 miliar (16,65 persen), diikuti Jawa Timur US$5,22 miliar (10,68 persen) dan Riau US$4,44 miliar (9,07 persen).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.