Ia pun mengungkapkan alasan dilakukannya divestasi saham atas kedua tol tersebut.
"Kegiatan divestasi ini merupakan strategi WTR untuk optimalisasi portofolio konsesi jalan tol yang dimiliki dan mendukung percepatan penyelesaian konstruksi jalan tol sebagai bagian dari dukungan terhadap rencana Pemerintah dalam bidang infrastruktur khususnya jalan tol," ungkapnya.
Tol Semarang - Batang adalah salah satu ruas tol di Trans Jawa dan telah beroperasi penuh sejak bulan Desember 2018 sepanjang 75 km.
Ruas ini merupakan jalur penting di Trans Jawa yang menghubungkan Jawa Bagian Barat menuju Ibu Kota Jawa Tengah.
Baca Juga: 5 Proyek Telah Dituntaskan Waskita Selama Alami Kerugian
Sedangkan ruas Cinere - Serpong merupakan bagian dari jaringan jalan tol JORR 2 yang menghubungkan antara Jakarta dan Tangerang Selatan yang salah satu seksinya yaitu seksi I telah beroperasi sepanjang 6,59 km dari total panjang 10,14 km. Tol Cinere-Serpong baru diresmikan oleh Presiden Jokowi beberapa waktu lalu.
Waskita pada tahun ini akan merealisasikan pelepasan kepemilikan saham di 9 ruas tol di Pulau Jawa dan Sumatra.
Divestasi tersebut rencananya dilaksanakan melalui kerjasama dengan Indonesia Investment Authority (INA). Mereka diharapkan dapat memperoleh pendanaan sebesar Rp 10-11 triliun.
Rencana realisasi divestasi juga melalui skema tender terbuka kepada investor dalam dan luar negeri dan melalui skema RDPT.
Baca Juga: Kesulitan Likuiditas, Waskita Karya Jual 9 Ruas Tol Senilai Rp 11 Triliun
Dana tunai hasil divestasi akan digunakan untuk pelunasan kewajiban kepada kreditur dan sebagai modal kerja menyelesaikan proyek tol yang sedang dikerjakan.
"Waskita menargetkan nilai seluruh divestasi ruas tol tahun 2021 ini sebesar Rp 10-11 Triliun dengan pengurangan utang melalui dekonsolidasi jalan tol setidaknya sebesar Rp20 Triliun," tambah Fery.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.