JAKARTA, KOMPAS.TV- Terbakarnya kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat, diprediksi tidak akan sampai membuat harga BBM naik. Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan, Kilang Minyak Cilacap dan kilang lainnya masih mampu untuk mensuplai kebutuhan BBM dan LPG.
"Kejadian ini saya kira tidak terpengaruh terhadap kenaikan harga. Apalagi, harga pastinya dipengaruhi oleh harga minyak dunia dan kurs mata uang rupiah. Jadi saya kira, kita terlalu khawatir bahwa kejadian ini akan mengakibatkan harga BBM naik," kata Mamit seperti dikutip dari Kontan.co.id, Selasa (30/03/2021).
Baca Juga: Stok BBM Cukup, Dirut Pertamina: Jangan Panic Buying
Menurut Mamit, sekalipun ada kekurangan pasokan, pemerintah akan lebih memilih menanggung beban anggaran impor. Daripada harus menaikkan harga BBM di tengah kondisi pandemi.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menegaskan, masyarakat tidak perlu khawatir dengan stok BBM. Nicke juga meminta masyarakat jangan melakukan panic buying.
Kilang Balongan selama ini memasok BBM untuk wilayah Jakarta dan Cikampek. Pertamina akan mengoptimalkan produksi dari kilang lain untuk menyuplai kebutuhan BBM di 2 wilayah tersebut.
Baca Juga: Kaget Dengar Ledakan Kilang Minyak Balongan, Satu Warga Meninggal Dunia
Pertamina juga akan memonitor pola konsumsi di tiap SPBU dengan sistem yang dimiliki. Jadi tidak ada SPBU yang akan kekurangan stok BBM. Pertamina saat ini juga sedang dalam kondisi siaga Ramadhan, sehingga melebihkan stok yang ada.
Saat ini stok gasoline Pertamina sebesar 10,5 juta barel, cukup untuk 28 hari. Kemudian pasokan solar ada sebesar 8,8 juta barel, cukup untuk 20 hari. Serta avtur sebesar 3,2 juta barel, cukup untuk 74 hari.
Dengan terbakarnya storage Balongan, produksi yang terganggu sebesar 400.000 barel. Jumlah itu akan ditutupi oleh kenaikan produksi dari kilang Cilacap sebesar 300.000 barel dan kilang TPPI sebesar 500.000 barel.
Baca Juga: BPBD Indramayu Jelaskan Kronologi Ledakan Kilang Minyak Pertamina Balongan
Manajemen Pertamina juga memastikan pasokan avtur untuk 3 bandara yaitu Husein Sastranegara di Bandung, Halim Perdanakusuma di Jakarta, dan Ahmad Yani di Semarang tetap aman.
Kebutuhan avtur di bandara Bandung dan Halim akan disuplai dari Soekarno-hatta, sedangkan Ahmad Yani dari Yogyakarta.
Sementara untuk bandara di sekitar Yogyakarta, seperti Adi Sucipto, Adi Sumarmo, dan Kulon Progo akan disuplai dari Cilacap.
Pertamina juga menjamin pasokan LPG tetap aman, karena cukup untuk 17 hari ke depan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.