JAKARTA, KOMPAS.TV - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan alasan pemerintah tidak melanjutkan program bantuan langsung tunai (BLT) atau program subsidi gaji.
Yaitu karena pemerintah ingin fokus memberikan bantuan kepada sektor produktif.
"Jadi sekarang berbeda dengan tahun lalu ada subsidi gaji, tahun ini lebih ke sektor produktif," jelas Airlangga dalam Rapat Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana Tahun 2021 Hari ke-4, Selasa (9/3/2021).
Baca Juga: Asyik, Alumni Kartu PraKerja Bakal Dapat Bantuan KUR
Menurut Airlangga, dengan fokus membantu sektor produktif, ada 2 manfaat yang didapat. Yaitu mengurangi tingkat pengangguran yang melonjak akibat pandemi Covid-19. Serta menyerap tenaga kerja lewat sektor produksi yang mulai bergerak.
Dua hal itu secara tidak langsung juga membuat masyarakat memiliki uang untuk dibelanjakan. Hingga akhirnya menaikkan daya beli masyarakat.
Baca Juga: Data Penerima BST Diperbarui, Jangan Kaget Kalau Dicoret
"Jadi program padat karya itu didorong, apakah itu pertanian, infrastruktur. Sehingga ini akan mendorong plus kita dorong untuk menarik produksi UMKM bangga buatan dalam negeri," jelas Airlangga.
BLT gaji adalah bantuan pemerintah untuk pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dan memiliki gaji dibawah Rp 5 juta. Dana sebesar Rp 600.000/bulan diberikan selama 4 bulan. Bantuan diberikan setiap 2 bulan sekali sehingga setiap kali menerima BLT, pekerja mendapat Rp 1,2 juta.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.