JAKARTA, KOMPAS.TV – Gojek dan Tokopedia disebut akan segera merger dalam beberapa bulan ke depan. Bergabungnya dua startup Indonesia tersebut diprediksi akan menciptakan valuasi senilai USD 18 miliar atau sekitar Rp 250 triliun.
DIlansir dari Bloomberg, informasi ini bersumber dari sejumlah pihak yang mengetahui masalah tersebut.
Baca Juga: Gojek dan Tokopedia Dikabarkan Merger? Ini Penjelasannya
Sumber tersebut juga menambahkan, Gojek dan Tokopedia sedang mendiskusikan berbagai skenario dengan tujuan yang pada akhirnya akan mendaftarkan entitas gabungan di Indonesia dan AS.
Bergabungnya dua entitas ini diprediksi akan menciptakan valuasi gabungan keduanya menjadi USD 18 miliar atau sekitar Rp 250 triliun.
Baca Juga: Merger Gojek-Tokopedia Menjamah Bursa Saham AS
"Target valuasi mereka adalah USD 35 miliar hingga USD 40 miliar," kata salah satu sumber seperti dikutip dari Bloomberg.
Bloomberg memang media yang pertama kali melaporkan pembicaraan mengenai merger keduanya pada Januari lalu.
Baca Juga: Kabar Merger Tokopedia-Gojek Makin Santer
Gojek dan Tokopedia berencana untuk menciptakan kekuatan ekonomi digital Indonesia mulai dari layanan ride hailing, belanja online, pembayaran digital, hingga pengiriman online.
Sumber Bloomberg juga mengatakan, sedang dibahas jumlah pemegang saham di entitas baru nanti.
Baca Juga: Pengemudi Grab dan Gojek Ancam Unjuk Rasa di Seluruh Indonesia Merespons Perundingan Merger
Pemegang saham Gojek dilaporkan akan memiliki sekitar 60% dari entitas gabungan, sementara investor Tokopedia memegang 40%.
Terlepas dari rasio tersebut, kedua unicorn ini mendekati proses transaksi sebagai merger yang sederajat.
Baca Juga: Gojek Beberkan Kuliner yang Diprediksi Bakal Jadi Tren pada 2021
Selain itu juga dibahas salah satu skenario ialah menggabungkan kedua perusahaan sebelum secara bersamaan mencatatkan mereka di Indonesia dan AS.
Skenario lainnya adalah mendaftarkan Tokopedia di Jakarta, Indonesia terlebih dahulu, kemudian bergabung dengan Gojek sebelum mendaftarkan entitas gabungan di AS.
Baca Juga: Mantan Menparekraf Wishnutama Kembali Jadi Komisaris Tokopedia
Baik Gojek maupun Tokopedia kabarnya belum memutuskan apakah mereka akan memilih untuk mendaftar di AS melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) biasa atau tujuan khusus akuisisi perusahaan.
Sebelumnya pada Januari lalu juga diberitakan bahwa Gojek dan Tokopedia telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing.
Baca Juga: Mimpi Tokopedia Melantai di Bursa
"Kedua belah pihak melihat potensi sinergi dan ingin menutup kesepakatan secepat mungkin dalam beberapa bulan mendatang," ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Informasi lain menyebutkan, Gojek dan Tokopedia telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018.
Baca Juga: Isu Merger Gojek-Tokopedia Karena Buntu Dengan Grab
Namun diskusi di antara keduanya kemudian dipercepat setelah pembicaraan kesepakatan antara Gojek dan rivalnya Grab Holdings Inc. menemui jalan buntu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.