WASHINGTON, KOMPAS.TV- Departemen Tenaga Kerja Amerika Serikat menyatakan, ada 49.000 warga AS yang mendapat pekerjaan baru selama Januari 2021. Jumlah itu membuat tingkat pengangguran turun 6,3%, setelah pada November-Desember lalu tingkat pengangguran selalu meningkat.
Bahkan di Desember 2020, ada 227.000 warga AS yang kehilangan pekerjaannya. Tambahan lapangan pekerjaan di Januari tahun ini, disumbang oleh sektor privat, pendidikan, dan rekrutmen pegawai pemerintahan.
Baca Juga: Angka Pengangguran Jepang Naik Tahun 2020, Pertama Kalinya Dalam 11 Tahun
Di sisi lain, kabar baik ini belum cukup membuat presiden baru negeri Paman Sam, Joe Biden, tenang. Lantaran, sejak Februari tahun lalu ada 10 juta rakyat Amerika yang kehilangan pekerjaan.
Kantor Anggaran Kongres Amerika memproyeksi, 10 juta warga yang menganggur itu baru bisa mendapat pekerjaan seluruhnya pada 2024. Namun, Biden lebih pesimistis.
Baca Juga: Imbas Pandemi Covid-19, Pengangguran di Indonesia Naik Jadi 9,77 Juta Orang
Menurut Biden, jika hanya ada puluhan ribu lapangan kerja baru setiap bulannya, perlu satu dekade untuk menutup angka pengangguran.
"Dengan kecepatan seperti itu, butuh 10 tahun sebelum kami mendapatkan pekerjaan penuh," kata Biden di Gedung Putih, seperti yang dikutip dari Reuters.
Baca Juga: Perusahaan AS Beri Rp 1,4 Juta Untuk Pegawainya yang Sudah Divaksin
Biden pun mendesak Kongres AS meloloskan anggaran pemulihan ekonomi sebesar US$ 1,9 triliun. Partai Demokrat menyetujui garis besar anggaran yang diajukan Biden. Namun anggota dari Partai Republik menentangnya, karena khawatir dengan membengkaknya utang nasional.
“Sangat jelas bahwa ekonomi kita masih bermasalah. Saya melihat rasa sakit yang luar biasa di negara ini. Saya akan bertindak cepat," ujar Biden.
Baca Juga: Mengalahkan China, Pertumbuhan Ekonomi Vietnam Terbaik Di Asia
Manufaktur dan konstruksi, adalah dua sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19 di Amerika, disusul sektor pariwisata. Selama Desember 2020 dan Januari 2021 saja, ada lebih dari 660.000 pekerja sektor pariwisata yang kehilangan pekerjaannya.
Sektor lain yang terdampak adalah ritel, kesehatan, dan transportasi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.