Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Ekonomi Indonesia Dalam Tahap Survival

Kompas.tv - 10 November 2020, 09:07 WIB
ekonomi-indonesia-dalam-tahap-survival
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi Indonesia (Sumber: Shutterstock via Kompas.com)
Penulis : Dyah Megasari

JAKARTA, KOMPASTV. Kondisi ekonomi Indonesia saat ini masih terus tertekan akibat penyebaran pandemic covid-19. Akibatnya saat ini Indonesia masih belum bisa berharap banyak dari investasi.

Ekonom Universitas Indonesia Chatib Basri menyebutkan selama pandemi, ekonomi Indonesia belum akan merangkak ke fase pemulihan investasi. Menurutnya saat ini yang terjadi adalah kondisi berusaha bertahan atau survival.

Baca Juga: Sah! BPS Pastikan Indonesia Resesi

 “Akan ada periode yang disebut sebagai survival, itu adalah sekarang, mencapai titik terendah di quarter kedua, improve sedikit di quarter ketiga, naik lagi terus, tapi belum sampai ke normal, selama pandemi masih jadi problem, saya melihat periodenya periode survival,” ujar Dede sapaan akrab Chatib.

Setelah pandemi bisa diatasi, kegiatan ekonomi mengarah ke normal baru bisa masuk ke tahap pemulihan.

Kuncinya Ekonomi Adalah Kendalikan Pandemi

“Recovery hanya bisa dilakukan kalau pandeminya harus bisa di-address, kalau tidak bisa di-address Anda akan berhadapan yang saya sebut skala ekonomi. Kalau kapasitas terpasangan masih banyak, saya nggak mungkin beroperasi 100 persen, ngapain saya berinvestasi kan?” ujar Menteri Keuangan Indonesia di tahun 2014 ini.

Menurut Dede, investasi akan kembali masuk atau naik akan terjadi ketika ekonomi sudah mulai normal.

“Hitungan sederhana ekonomi kita baru masuk kondisi normal itu di 2022, di situlah kita baru bisa bicara ekspansi, investasi swasta dan macam-macam,” tambahnya. Pada saat itu penting memastikan adanya kemudahan dan kepastian investasi terutama di daerah.

Menurutnya juga memang perlu memasukan prinsip pembangunan berkelanjutan yaitu mengedepankan isu lingkungan dan perlindugan sosial. Tren sumber-sumber dana global saat ini menurut Chatib punya perhatian besar pada isu tersebut dalam keputusan investasinya.

“Mereka mulai menghindari pembiayaan sektor-sektor yang dinilai mengganggu environment, financingnya sudah agak susah,” tambahnya.  Untuk itu, campur tangan pemerintah sangat penting, misalnya dengan menghapus subsidi bahan bakar fosil untuk mendorong penggunaan energi terbarukan dan ramah lingkungan.

Dilanjutkan Ke APBN 2021

Kepala Pusat Kebijakan Ekonomi Makro, Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Hidayat Amir menyebutkan saat ini ekonomi tanah air berada dalam fase survival.

“Makanya yang dilakukan pemerintah dengan APBN 2020 dan akan diteruskan pada 2021, sepanjang Covid masih ada, prioritasnya ya menangani kesehatan,” katanya. Di masa survival, kata Hidayat memang berat untuk mendorong investasi.

Meski demikian Hidayat meyakini situasi survival sangat sementara, terlebih sebagai negara berkembang Indonesia sangat menjanjikan. “Pasti akan terjadi recovery, dan harapannya recovery itu tidak hanya cukup mengembalikan pada situasi awal, tetapi juga menjaga momentumnya,” tambahnya. Artinya, pada saat pemulihan nanti seharusnya sisi investasi bisa bergerak lebih cepat dengan disokong bukan hanya kebijakan fiskal tetapi juga penyederhanaan regulasi.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x