JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan kebutuhan sembako masyarakat dalam kendali penuh. Stok pangan aman hingga tahun depan.
Khusus beras, kata Syahrul, hingga akhir tahun ini surplus 6 juta pon. Kondisi ini merupakan sinyal positif untuk ketahanan pangan.
"Alhamdulillah 11 bahan pokok dasar yang ada, dalam kendali penuh di 2020," ujar Syahrul dalam dialog yang digelar BNPB, dikutip dari Youtube BNPB, Senin (9/11/2020).
Sebelas bahan pokok itu mencakup beras, jagung, bawang merah, bawah putih, cabai besar, cabai rawit, daging sapi/kerbau, daging ayam ras, telur ayam ras, gula pasir, dan minyak goreng.
Khusus beras, untuk musim tanam 1 & 2 sudah hasilkan 31 juta ton beras. Menurut Syahrul, ini akan bertahan sampai 2020, 6-7 juta ton overstock.
"Di sisi lain, persiapan sampai 2021, dari Oktober sudah tanam sampai Maret, perkiraan 17 juta ton," paparnya.
Hal tersebut, kata Syahrul, merupakan faktor-faktor penentu ketahanan pangan untuk masyarakat.
Baca Juga: 10 Juta Warga Terdampak Covid-19 Dapat Bantuan Beras Kemensos
Selain itu, ekspor pertanian meningkat. Pada Januari hingga Agustus tahun ini, ekspor pertanian mencapai Rp251 triliun. "Ini memperlihatkan tren yang cukup bagus," kata Syahrul.
Sementara terdapat cadangan food estate dari Kalimantan Tengah, Sumatera Utara, dan beberapa daerah lain jika dibutuhkan.
Proyek food estate memang menjadi fokus utama bagi Presiden Jokowi. Isu ketahanan pangan berulang kali disampaikan oleh Jokowi dalam beberapa rapat dengan sejumlah menteri.
Peningkatan produktivitas pangan juga merupakan salah satu masalah yang disinggung Presiden Jokowi dalam pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR 2020.
Presiden Joko Widodo ingin bangsa Indonesia maju dengan meningkatkan produktivitas nasional dan prioritas penggunaan teknologi.
Baca Juga: Prabowo Ungkap Alasan Jokowi Kebut Proyek Food Estate
Seperti dalam hal ketahanan pangan, sebelumnya Presiden Jokowi telah menggaungkan bahwa pemerintah tengah membangun food estate di dua wilayah.
Hasil produksi pangan yang dihasilkan dari food estate ini diharapkan tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga pasar internasional.
Badan pangan dunia FAO sudah memperingatkan kemungkinan krisis pangan dunia. Krisis tersebut bisa terjadi karena terganggunya pasokan pangan akibat pandemi corona atau Covid-19 di dunia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.