JAKARTA, KOMPAS.TV - Bisnis multilevel marketing atau penjualan langsung, marak kembali di tengah pandemi.
Tak sedikit orang yang mencari pendapatan tambahan dari bisnis ini. Tapi ternyata tak mudah menjalaninya.
Menurut Mike Rini Sutikno sebagai perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi “MLM dengan jualan biasa itu berbeda, MLM itu tidak hanya fokus dengan penjualan kita saja. Tetapi kita juga mengajak orang lain menjadi anggota grup kita (Down Line) sehingga omzet kita semakin bertambah banyak karena grup kita juga besar.”
Jika ingin sukses dengan MLM maka komunikasi yang bagus untuk merekrut orang baru untuk memperbesar grup.
Selain itu, bisnis penjualan dengan skema multilevel marketing (MLM) kerap kali dinilai negatif oleh beberapa pihak.
Pasalnya, bisnis yang mengandalkan relasi itu tidak jarang menawarkan program yang menyalahi aturan.
Kendati demikian, bisnis MLM justru mendapatkan dukungan dari Menteri Perdagangan Agus Suparmanto.
Menurutnya, MLM mampu menjadi salah satu sektor usaha yang mendongkrak perekonomian di tengah pandemi Covid-19.
“Sektor usaha penjualan langsung memberikan kontribusi yang berarti terhadap perekonomian nasional," ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/10/2020).
Berdasarkan laporan kegiatan tahunan dari 147 perusahaan, pada 2019, perusahaan MLM Indonesia berhasil mencatatkan transaksi penjualan sebesar Rp 14,7 triliun dengan melibatkan 5,3 juta mitra usaha.
Selain itu, Agus menambahkan, MLM memberikan manfaat ekonomi bagi para mitra usaha, sektor penjualan langsung juga turut berkontribusi menjaga keberlangsungan usaha produsen dalam negeri.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.