JAKARTA, KOMPASTV. Pelaku bisnis otomotif, langsung memberi tanggapan atas keputusan Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang menolak pemberian insentif pajak nol persen pada pembelian mobil baru.
Yusak Billy, Business Innovation and Sales & Marketing Director PT Honda Prospect Motor (HPM), mengatakan cukup memahami alasan pemerintah menolak rencana relaksasi pajak mobil baru, yang diusulkan oleh Kementerian Perindustrian.
“Apa yang diputuskan pemerintah pasti untuk perbaikan ekonomi,” ujar Billy, dalam konferensi virtual (19/10/2020).
Menurut Billy, memberikan stimulus fiskal kepada semua sektor usaha yang terdampak jadi Menurutnya, kebijakan pemerintah cukup adil karena tidak memihak pada sau sektor untuk memulihkan daya beli. Tetapi, evaluasi insentif pajak secara menyeluruh, justru diyakini memberi efek ganda di masa depan, yang akhirnya mampu mendorong dunia usaha otomotif.
Baca Juga: Alasan Sri Mulyani Tolak Usulan Pajak Mobil Baru 0 Persen
Pengusaha juga cuku “legowo” dengan tidak adanya pembebasan pajak mobil baru. Padahal, dari catatan agen pemegang merek (APM), konsumen sudah menunda pembelian kendaraan karena menunggu insentif pajak nol persen.
“Kami melihatnya dari dari data yang melakukan booking, tapi tidak melakukan closing retail. Itu gap-nya cukup besar, 30-40 persen,” ucap Billy.
Perlu diketahui, penjualan mobil HPM sangat terdampak pandemi Covid-19. Sampai kuartal ketiga, penjualan Honda anjlok 49 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2019. (Dyah Megasari)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.